Terorisme hingga Copet dan Jambret, Ancaman Keamanan Asian Games 2018

Rabu, 2 Mei 2018 | 11:37 WIB

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat ditemui di Majelis Taklim Al Afaf, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2018).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat ditemui di Majelis Taklim Al Afaf, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan, pihaknya mewaspadai sejumlah ancaman selama penyelenggaraan Asian Games 2018.

Ancaman tersebut antara lain terorisme, hingga kejahatan jalanan atau street crime seperti copet atau jambret.

"Ancaman yang kami waspadai utamanya terorisme," ucap Tito dalam diskusi terkait kesiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (2/5/2018).

Terkait ancaman terorisme tersebut, imbuh Tito, Polri sudah bergerak melakukan tindakan antisipatif, antara lain berkomunikasi dengan mitra-mitra Polri. Selain itu, Polri juga berkomunikasi dengan negara-negara tetangga Indonesia.

"Negara-negara Asia Tenggara, negara-negara Barat, termasuk negara-negara yang potensial ada masalah seperti Myanmar karena Rohingya, Filipina masalah Marawi, Korea Utara, negara-negara Timur Tengah yang ada problem dengan konflik termasuk terorisme," ujar Tito.

Baca juga: Brimob Maksimalkan Kekuatan Pasukan dalam Pengamanan Asian Games 2018

Selain terorisme, Polri pun mewaspadai masalah-masalah kriminal konvensional, termasuk street crimes. Terkait hal ini, Polri sudah melakukan langkah-langkah persiapan.

"Kami akan laksanakan Operasi Cinta, oleh Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) dan Mabes Polri. Ini terkait kelompok-kelompok street crime dan premanisme, jangan sampai tamu-tamu kita terganggu," kata Tito.

Tidak hanya itu, Polri pun mempersiapkan diri terkait pengelolaan lalu lintas. Penanganan lalu lintas di Palembang cenderung tidak ada masalah berarti lantaran kegiatan terpusat di satu lokasi, yakni di Jakabaring Sport City.

Di samping itu, dengan adanya sarana transportasi seperti LRT, jalan tol dan jembatan di Palembang, Tito berharap kemacetan selama Asian Games 2018 bisa teratasi.

Secara keseluruhan, Polri memperkirakan kemacetan di Palembang tidak terlalu parah.

Akan tetapi, tantangan akan lebih besar di Jakarta, di mana pertandingan-pertandingan diselenggarakan di hari kerja. Padahal, biasanya pada hari kerja tanpa persiapan pun kemacetan terjadi.

"Yang kami pikirkan adalah Jakarta, karena pertandingan banyak di hari kerja. Hari biasa saja macet," tutur Tito.

Kompas TV Apel berlangsung di Mako Brimob Kelapa Dua.




Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bayu Galih