Kim Jong Un Bakal Ubah Zona Waktu Korut Jadi Sama seperti Korsel

Minggu, 29 April 2018 | 12:57 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In berpegangan tangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018).AFP/KOREAN BROADCASTING SYSTEM Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In berpegangan tangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018).

SEOUL, KOMPAS.com — Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan  bakal mempercepat jam di negaranya agar sama dengan zona waktu di Korea Selatan.

Demikian pernyataan dari kantor kepresidenan Korea Selatan, setelah pada Jumat lalu, dua pemimpin Korea menorehkan sejarah dengan bertemu di wilayah gencatan senjata di perbatasan, Desa Panjunmon.

Dilansir dari AFP, Minggu (29/4/2018), kedua negara di Semenanjung Korea itu memiliki zona waktu yang berbeda sejak 2015.

Saat itu, secara tiba-tiba, Korut mengubah waktu standarnya menjadi selisih 30 menit lebih lambat dari Korsel.

Baca juga: Korea Utara Janji Tutup Situs Uji Coba Nuklir pada Mei 2018

Korut menggunakan alasan kecintaan pada bangsa sendiri, ketika mengubah zona waktu Korut seperti yang dipakai sebelum penjajahan Jepang pada 1910-1945, sekaligus menandai peringatan 70 tahun bebasnya negara itu dari kolonialisme Jepang.

Kini, Jong Un berjanji akan mengubah zona waktunya kembali sama dengan Korsel.

Janji itu dia sampaikan dalam pertemuan bersejarah dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Juru bicara kepresidenan Korsel Yoon Young-chan mengatakan, dua jam yang menggantung di dinding dengan zona waktu yang berbeda telah menyayat hati Jong Un.

"Karena kami yang mengubah waktu standar, maka kami yang akan mengembalikan waktu itu seperti semula. Anda dapat mengumumkannya secara terbuka," ucap Yoon mengutip ucapan Jong Un.

Yoon memuji keputusan tersebut sebagai langkah simbolis hubungan yang lebih baik antara Korsel dan Korut.

Perubahan zona waktu di Korut sempat mengundang kecaman dari presiden Korsel sebelumnya, Park Geun-hye.

Baca juga: PM Singapura: Belum Ada Permintaan Jadi Tuan Rumah Pertemuan Kim-Trump

Perbedaan waktu standar dianggap semakin memperdalam disparitas antara dua Korea yang terpisah oleh Perang Korea 1950-1953.

Kedua negara terus berperang secara teknis kendati perang telah berakhir dengan gencatan senjata dan bukan dengan perjanjian damai.

KTT Antar-Korea pada Jumat (27/4/2018) menghasilkan keputusan bersejarah, di mana Moon dan Kim Jong Un berjanji untuk mencapai berakhirnya perang secara formal.


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Veronika Yasinta