Dirut PT KCI: Kalau KRL Bikin Macet, Saya Akan Kurangi Perjalanannya

Kamis, 4 Januari 2018 | 19:55 WIB

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul FadhilaKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Muhammad Nuril Fadhila meminta sejumlah instansi menyelesaikan masalah kemacetan yang disebabkan moda transportasi yang ada di sekitar stasiun. Ia mengatakan, beredar informasi yang menyebut 17 stasiun kereta rel listrik (KRL) menyebabkan kemacetan akibat perpindahan penumpang ke moda transportasi lainnya.

"Ini saya mau koreksi ada media yang (narasumbernya) membuat statement 17 stasiun KRL bikin macet, itu kurang pas, sebetulnya macetnya ada di mana-mana. Kalau macet di luar stasiun, itu bukan kewenangan kami, harus ada stakeholder lain yang mengurusi," ujar Fadhila di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Fadhila mengatakan, apabila informasi tersebut benar, PT KCI akan mengurangi perjalanan KRL. Ia mengingatkan, pengurangan perjalanan KRL menyebabkan warga kembali menggunakan kendaraan pribadi.

"Makanya dinas terkait juga harus ikut bekerja, tetapi kalau betul-betul KRL buat macet, ya saya kurangi perjalanannya. Suplai stasiun kurang dan akan beralih ke jalan raya, itu saja pilihannya," ujar Fadhila.

Baca juga: PT KCI Sebut Gangguan Teknis KRL Berkurang pada 2017

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya segera menertibkan moda transportasi pendukung di sekitar stasiun kereta yang ada di Jabodetabek. Langkah ini diambil seiring meningkatnya jumlah penumpang kereta api.

"Sekarang ini terjadi pergeseran yang besar dari angkutan massal road base ke rail base. Nah, dengan begitu pasti titik kemacetan ada di sekitar stasiun kereta api," ujar Bambang kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2017).

Kompas TV 17 Agustus, Tarif KRL Jabodetabek Gratis!


Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Editor : Kurnia Sari Aziza