Di Kupang, Warga Nobar Film G30S/PKI yang Sudah Diedit

Minggu, 1 Oktober 2017 | 13:09 WIB

Suasana acara nonton bareng film G30S/PKI di halaman Korem 061 Suryakencana, Bogor, Jumat (29/9/2017) malam. Acara itu dihadiri Presiden Joko WidodoBiro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Suasana acara nonton bareng film G30S/PKI di halaman Korem 061 Suryakencana, Bogor, Jumat (29/9/2017) malam. Acara itu dihadiri Presiden Joko Widodo

KUPANG, KOMPAS.com - Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar kegiatan nonton bareng (Nobar) film G 30 S/PKI. Acara itu digelar lapangan Angkasa AURI Kupang dan dihadiri oleh ratusan warga Kota Kupang, Sabtu (30/9/2017).

Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Ronny Irianto Moningka mengatakan, film yang ditayangkan merupakan hasil editan sesuai arahan Panglima TNI.

"Film yang diputar tadi malam itu sudah diedit sesuai dengan arahan Panglima TNI. Editnya itu pada bagian atau adegan yang ada unsur kekerasan dengan tidak mengurangi makna film itu,"kata Ronny kepada Kompas.com, Minggu (1/10/2017).

Menurut Ronny, kegiatan pemutaran film G 30 S/PKI sebagai bentuk informasi kepada masyarakat tentang sejarah kelam bangsa Indonesia. Alasan utama yang mendorong pihaknya menggelar nobar film itu lanjut Ronny, karena sejak tahun 1998 pasca reformasi penayangan film ini sudah tidak lagi digelar.

Baca juga: Banyak Meja dan Kursi Kosong di Nobar G30S/PKI di Pangkal Pinang

Ronny berharap, dengan menonton film itu, warga terutama generasi muda bisa mengerti tentang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.

“Saya juga berharap lewat pemutaran kembali film ini kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasi dan mencegah bangkitnya Komunis Gaya Baru (KGB)," paparnya.

Hadir juga dalam acara tersebut sebut Ronny pihak Basarnas Kupang dan TNI Angkatan Laut.

Kompas TV Presiden Joko Widodo melewatkan malam akhir pekan dengan mengikuti acara nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI.




Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Erlangga Djumena