Rencana Barter Karet RI dengan Sukhoi Dapat Dukungan

Rabu, 17 Mei 2017 | 08:52 WIB

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pesawat Tempur F-16 dan Sukhoi Melintas di Atas Istana untuk merayakan HUT ke-71 kemerdekaan Indonesia di Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution belum mengetahui ketertarikan Pemerintah Rusia melakukan imbal dagang atau barter Sukhoi dengan produk karet Indonesia.

"Kamu dapat informasi dari mana sih?," tanya Darmin sembari tertawa saat ditanya seputar hal tersebut, Jakarta, Selasa (16/5/2017) malam.

(Baca: Rusia Ingin Barter Sukhoi dengan Karet asal Indonesia)

Para awak media lantas menyampaikan bahwa kabar ketertarikan Pemerintah Rusia melalukan barter Sukhoi dengan karet berasal dari Kementerian Perdagangan.

Mengetahui hal itu, Darmin lantas menyampaikan dukungannya. Menurutnya rencana barter produk karet dengan Sukhoi adalah salah satu rencana yang baik. Apalagi saat ini harga karet sedang jatuh.

"Ya artinya biarkan saja berjalan kalau sesuatu yang baik (kita) dukung saja," kata dia.

Saat ini, Kementerian Perdagangan sedang mengkaji produk karet menjadi komoditas untuk imbal dagang dengan Rusia.

Produk yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia adalah pesawat tempur Sukhoi. Adapun nilai imbal dagang yang akan dilakukan dengan Rusia sekitar 600 juta dollar AS. Rencananya, payung hukum produk imbal dagang akan berbentuk Peraturan Menteri (Permen).


Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Bambang Priyo Jatmiko