OJK: Pelemahan Saham Perbankan Hanya Temporer

Selasa, 23 Februari 2016 | 14:54 WIB

KOMPAS/PRIYOMBODO Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham.

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham-saham sektor perbankan terpantau berada pada zona merah pada perdagangan saham pada beberapa hari ini.

Pelemahan saham perbankan dinilai berkaitan dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberi insentif bagi perbankan yang mampu meningkatkan efisiensi dengan menurunkan Marjin Bunga Bersih atau Net Interest Margin (NIM).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menyatakan melemahnya kinerja saham perbankan ini tidak akan berlangsung lama alias temporer. Pasalnya, hal ini dipandangnya hanya sekedar reaksi pasar.

Naik dan turunnya harga saham merupakan sesuatu yang wajar. Apalagi, pelemahan saham perbankan ini hanya merupakan respon pasar atas rencana regulator untuk mendorong perbankan menurunkan NIM.

"Ada isu kecil tiba-tiba anjlok, saya katakan ini sifatnya sementara. Itu biasa, begitu ada kebijakan baru lalu dilihat akan ada perubahan kebijakan," kata Nelson di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Nelson menuturkan, pelemahan saham perbankan disebabkan investor yang ingin mengamankan dananya terlebih dahulu sambil melihat situasi. Namun, pada dasarnya mereka belum mengetahui arah kebijakan regulator tersebut.

"Mereka juga belum tahu arah dan dampak kebijakan. Pada akhirnya akan kembali normal. Kalau bisa shock seperti itu bisa diminimalisir," terang Nelson.

IHSG ditutup melemah pada siang hari ini, Selasa (23/2/2016). Saham-saham perbankan masih menjadi faktor utama memerahnya IHSG, seperti halnya BBRI, BBNI, BBCA, dan BMRI.


Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko