Iga Mawarni Menari Lagi

Minggu, 22 Desember 2013 | 13:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Iga Mawarni gemulai di panggung Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (18/12/2013). Suaranya yang empuk dan dalam bergema ditemani musik Kalimantan yang magis. Malam itu, bersama-sama komunitas Dedy Lutan Dance Company, Iga menari lagi membawakan tari Jalan Cintamu Tak Berujung... karya Dedy Lutan. "Saya bukan penari, masih harus belajar, he-he-he," ujar Iga.

"Saya senang tari dan suka menonton tari. Saya orang Solo, biasa terlibat di tari menari dari kecil. Setelah kuliah di Jakarta dan punya anak, kerinduan terhadap tari masih besar," katanya.

Walaupun, diakuinya, jazz tetap menjadi "nyawa"-nya. Kecintaan dan empati kepada para pelaku tari, terutama yang berangkat dari tradisi, membuat Iga bersemangat memimpin komunitas Dedy Lutan Dance Company lebih dari 12 tahun. Sebagai komunitas, yang bergabung tak harus penari profesional.

Seni pertunjukan berbasis tradisi, kata Iga, saat ini harus berjuang untuk mendapatkan ruang. Berbeda dengan konser musik rock, misalnya. "Orang mau bayar mahal untuk menonton konser rock atau umpel-umpelan nonton bola, tetapi kalau menonton seni tradisi, nanti dulu...," ujarnya.

"Indonesia butuh penonton seni yang baik," ujar Iga. Nonton yuk.... (INE)


Penulis :
Editor : Ati Kamil