Iga Mawarni dan Berkah Gingsul

Minggu, 30 November 2008 | 16:38 WIB

JAKARTA, MINGGU - Kalau penyanyi pop Anggun membuang gigi gingsulnya untuk memperbaiki penampilannya dalam rangka menjadi artis musik internasional, Iga Mawarni justru membiarkan gigi gingsulnya karena memberinya berkah sebagai vokalis jazz.   

Menurut Iga, kekhasan suara beratnya--seperti yang disajikannya kepada para penonton malam kedua JakJazz 2008, Sabtu (29/11)--ada juga karena pengaruh gigi gingsulnya, yang dulu sempat tak disukainya. "Modal utama saya adalah suara yang beda. Tidak ada yang bisa menyamai suara saya. Yang paling penting adalah saya mengenal anatomi mulut saya dan berkah yang luarbiasa adalah saya dikasih gigi gingsul yang ternyata mampu mengeluarkan desahan suara yang berbeda," ungkap Iga usai mengisi panggung Amphitheatre, Istora Senayan, dengan membawakan tujuh lagu. Dengan mengenal anatomi mulut, tubuh, dan pernapasannya sendiri, Iga mampu mengontrol dengan baik setiap lagu yang dibawakannya. Seperti, Andai Saja, From No One, Mereka Bukan Kita, dan Dansa Yok Dansa.

Untuk menjaga kualitas vokalnya agar tetap prima, Iga menerapkan aturan yang normal atas dirinya. "Saya sama seperti yang lain, suka minum es dan makan gorengan. Tapi, saya tidak merokok. Selebihnya normal-normal saja," terangnya. Namun, baginya, sebaik apapun kualitas suaranya, "Yang paling penting, menyanyi enggak bisa kalau enggak pakai hati," tekannya. 

Menjelajahi hati ketika bernyanyi, kata Iga, sangat mungkin dalam musik jazz. "Ketika bernyanyi, saya pasti melihat ke perasaan saya sendiri. Dengan begitu, saya bisa mencapai nada-anada aneh yang rasanya enggak mungkin akan kira capai di waktu lain," tuturnya. Imbuhnya, "Dalam musik jazz, penyanyi dengan penonton tidak ada batasnya. Jadi, kita bisa mengekspresikan karya kita dengan sebebas-bebasnya." (IFA)


Penulis :
Editor :