El Nino adalah fenomena cuaca yang ditandai oleh naiknya suhu muka laut. Dampak fenomena El Nino pada cuaca Indonesia, yakni menyebabkan kekeringan.
Fenomena El Nino adalah pola iklim yang dapat mengganggu cuaca global secara signifikan. Dampaknya bisa menyebabkan kekeringan hingga kebakaran hutan.
WMO melaporkan fenomena cuaca La Nina segera berakhir. Akan tetapi, badan meteorologi PBB ini peringatkan potensi terjadinya El Nino.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Fenomena El Nino dan La Nina terjadi akibat abnormalitas iklim karena berbagai faktor. Kenali dampaknya bagi iklim di Indonesia.
Turunnya curah hujan di Indonesia tidak sesederhana akibat pergantian musim. Namun, juga terpengaruh oleh El Nino. Apa itu El Nino?
Masyarakat Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi menggelar ritual tiban untuk meminta hujan turun.
"Kamis lalu (22/10/2015) sudah terlihat potensi awan hujan, Jumat (23/10/2015) kita sempat terbang (menyemai garam). Rencananya TMC dilanjutkan sampai November," kata Heru.
"Saya tidak malu mengakui kalau ramalan kami keliru. Kami tak tahu El Nino akan lebih parah dibandingkan dari 1997. Kami sudah melakukan kesalahan prediksi di sini," kata Luhut.
Salah satu penyebabnya karena wilayah yang terbakar adalah lahan gambut yang sulit dipadamkan.
Warga menggali pasir sungai yang mengering sedalam lebih dari 1,5 meter untuk mendapatkan satu ember air.
Pemerintah mengakui bahwa pemadaman api di lahan gambut yang disertai angin kencang tidak mudah ditangani.
Menurut sang Imam, sejak bulan Mei hingga Oktober ini hujan belum juga turun.
Sebanyak 150 hektar areal sawah di tiga desa itu mengalami kekeringan yang menyebabkan lahan persawahan padi yang sudah siap panen juga ikut mengalami kekeringan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta warga lebih bersabar menghadapi musim kemarau yang berdampak pada kekeringan. Sebab, pasokan air bersih di Jakarta dikelola oleh dua operator swasta.