SBY Berterima Kasih kepada Media yang Beritakan "Asia Sentinel" Minta Maaf

By Luthfia Ayu Azanella - Kamis, 20 September 2018 | 18:06 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018). (Abror Rizki)


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghargai permintaan maaf yang disampaikan media asal Hongkong Asia Sentinel, terkait pemberitaan terhadap dirinya.

Selain itu, melalui akun Twitter @SBYudhoyono pada Kamis (20/9/2018), SBY juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai media di Indonesia yang sudah memberitakan pernyataan maaf Asia Sentinel.

"Saya ucapkan terima kasih kepada media massa yang berkenan memuat permintaan maaf Asia Sentinel ini. Saya rindu pers seperti ini *SBY*," tulisnya.

Beberapa media diketahui sudah menayangkan permintaan maaf ini, termasuk Kompas.com.
Namun, SBY menyebut bahwa terdapat satu media penyiaran nasional yang menyebarkan isu ini dengan berlebihan.

Pada Senin (10/9/2018), Asia Sentinel mengeluarkan sebuah artikel melalui situsnya yang mengangkat keterkaitan SBY dalam kasus korupsi Bank Century beberapa waktu lalu.

Namun, pada Rabu (19/9/2018) kemarin, Asia Sentinel mengeluarkan rilis berisi permintaan maaf kepada Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY) dan Partai Demokrat, terkait artikelnya yang sekarang sudah ditarik mundur.

Baca juga: Asia Sentinel Minta Maaf kepada SBY dan Demokrat

Artikel permintaan maaf Asia Sentinel kepada SBY dan Partai Demokrat yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).
Artikel permintaan maaf Asia Sentinel kepada SBY dan Partai Demokrat yang diunggah pada Rabu (19/9/2018). (Asia Sentinel)

Artikel yang ditulis langsung oleh Pemimpin Redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, dalam rilis itu disebut tidak memenuhi kaidah penulisan jurnalistik yang seharusnya. Sebab, penulisan dianggap tidak berimbang dan hanya mengambil cerita dari satu sisi saja.

Sehingga sangat mungkin menimbulkan rasa sakit hati, dan ketidakadilan bagi pihak yang menjadi obyek artikel, dalam hal ini SBY dan Partai Demokrat.

SBY mengaku sudah memberikan maaf kepada media yang dianggap telah memfitnah diri juga partainya.

"Meskipun kerusakan (damage) terhadap nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf *SBY*," tulis Presiden keenam RI itu.

Kompas TV Asia Sentinel sempat menulis dugaan keterlibatan SBY dalam pencucian uang senilai Rp 177 triliun.
Editor : Bayu Galih
Artikel Terkait


Close Ads X