SBY Ingatkan Jangan Ada Gerakan Menjatuhkan Presiden secara Inkonstitusional

By Dylan Aprialdo Rachman - Senin, 17 September 2018 | 22:03 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) saat berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) saat berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur. (KOMPAS.com / Hamzah)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh pihak untuk membangun politik yang beradab.

Ia menegaskan, pergantian kepemimpinan nasional harus menghormati mekanisme yang berlaku sesuai konstitusi.

"Jika semua menghormati sistem pergantian kepemimpinan politik, termasuk Presiden, dan tidak ada gerakan untuk menjatuhkan Presiden di tengah jalan secara inkonstitusional," kata SBY dalam pidato politiknya di Peringatan 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Baca juga: SBY Ingatkan Kadernya Tak Gunakan SARA, Hoaks, dan Fitnah pada Pemilu 2019

Di sisi lain, ia menilai politik beradab juga harus dibangun dengan menjamin hak-hak politik masyarakat, menciptakan demokrasi yang tertib dan taat pada hukum, serta menjunjung kemerdekaan pers yang bertanggung jawab.

"Kehidupan politik yang baik juga bebas dari represi kekuasaan terhadap rakyatnya. Sementara, rakyat dengan dalih kebebasan juga tidak boleh melakukan tindakan melawan hukum serta mengganggu ketertiban dan keamanan publik," kata SBY.

Ia mengungkapkan, Indonesia akan diuji melalui Pemilu 2019. Oleh karena itu, SBY meminta seluruh pihak menjaga keadaban politik dan kualitas demokrasi Indonesia.

"Kita terus membangun politik dan demokrasi yang makin matang, makin berkualitas dan akhirnya makin beradab," paparnya.

Editor : Dian Maharani
Artikel Terkait


Close Ads X