SBY: Saya Mendengar Keluhan Ibu-ibu soal Kenaikan Harga

By Ihsanuddin - Senin, 17 September 2018 | 20:37 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menyampaikan keterangan terkait penetapan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partainya di Jakarta, Minggu (7/1). Partai Demokrat secara resmi mengumumkan 17 pasangan bakal cagub-cawagub dalam pilkada 2018 dimana 14 orang dari 17 pasangan tersebut merupakan kadernya. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/18.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) menyampaikan keterangan terkait penetapan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partainya di Jakarta, Minggu (7/1). Partai Demokrat secara resmi mengumumkan 17 pasangan bakal cagub-cawagub dalam pilkada 2018 dimana 14 orang dari 17 pasangan tersebut merupakan kadernya. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/18. (Akbar Nugroho Gumay)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kerap mendengarkan keluhan dari masyarakat selama ia berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia.

Hal ini dikatakan SBY saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018). Hadir dalam acara ini, seluruh anggota DPR, caleg DPR, ketua DPD, dan kepala daerah dari Partai Demokrat.

Menurut SBY, keluhan yang paling banyak dia terima selama berkeliling daerah dan menyapa rakyat adalah terkait masalah ekonomi.

"Saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok, sementara penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata SBY.

Baca juga: SBY Akan Kejar Pihak yang Memfitnahnya Sampai ke Ujung Dunia Manapun

Selain itu, SBY juga menerima keluhan mereka-mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan ada yang justru mengeluh karena kehilangan pekerjaannya.

"Saya menangkap kecemasan anak-anak muda, termasuk yang masih sekolah dan kuliah, atas kepastian pekerjaan yang akan mereka dapatkan," tambah Presiden keenam RI ini.

SBY juga menangkap kekhawatiran dari kalangan dunia usaha, baik papan atas, menengah maupun bawah. Mereka semua mengeluh karena bisnisnya terus mengalami penurunan.

Baca juga: Demokrat: Jokowi-Prabowo yang Kompetisi, tapi yang Digebukin Pak SBY Terus

"Keluhan mereka juga menyangkut kebijakan perpajakan yang dianggap membebani," kata SBY.

SBY menyadari bahwa kondisi perekonomian global juga saat ini penuh ketidakpastian yang menyebabkan kondisi ekonomi di Indonesia turut terpengaruh. Namun, ia mengingatkan bahwa kondisi serupa juga sempat dialami pemerintahan yang dipimpinnya pada 2008 lalu.

Namun, dengan faktor kepemimpinan, manajemen krisis dan kebersamaan, SBY mengklaim pemerintahannya saat itu bisa melewati situasi yang sulit.

"Jadi, sebesar apapun faktor eksternal, selalu ada solusinya," kata Presiden keenam RI ini.

Kompas TV Pernyataan Hinca Pandjaitan ini disampaikan di Dewan Pers saat melaporkan pemberitaan media asing.




Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X