Bappenas: Asian Games 2018 Harus Bebas Teror

By Sakina Rakhma Diah Setiawan - Kamis, 17 Mei 2018 | 12:38 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro (KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, pesta olahraga Asian Games 2018 yang dihelat di Jakarta dan Surabaya harus aman dari teror. Oleh sebab itu, standar keamanannya harus dipastikan ketat.

"Untuk pengamanan, semua anggarannya sudah ada. Praktis, akan ada pengamanan signifikan, terlebih untuk mengantisipasi teror,” ujar Bambang dalam keterangannya, Kamis (17/5/2018).

Bambang menuturkan, peristiwa teror yang terjadi di Surabaya memang dapat berdampak pada sektor pariwisata di Tanah Air.

Namun, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan, antara lain misalnya dengan tidak ikut mengunggah tulisan atau gambar-gambar yang belum jelas kebenarannya di media sosial.

Baca juga: Sejumlah Negara Peserta Asian Games 2018 Pertanyakan Situasi Keamanan

"Kita harus bisa membuktikan Indonesia itu aman dan kondusif, tidak akan ada gangguan atau teror terhadap pelaksanaan Asian Games 2018, termasuk gangguan jangka panjang terhadap investasi maupun pariwisata," jelas Bambang.

Menurut dia, Asian Games 2018 tentunya akan memberikan manfaat ekonomi dan non-ekonomi bagi Indonesia sebagai tuan rumah.

Manfaat ekonomi yang akan tercipta antara lain adalah meningkatkan sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, mendorong pengembangan kota melalui pembangunan infrastruktur fasilitas olahraga dan infrastruktur pendukung lainnya, dan merupakan ajang promosi strategis untuk membangun citra positif bangsa.

Baca juga: Pengamanan Asian Games, 100.000 Petugas hingga Mesin Pendeteksi Wajah

Selain itu, Indonesia juga akan memperoleh manfaat non ekonomi, di antaranya meningkatkan kohesi sosial dan mendorong perubahan budaya, perilaku, dan karakter masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk event internasional melalui partisipasi sukarelawan.

“Asian Games 2018 juga akan mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga sekaligus mengajak generasi muda untuk belajar mengenai semangat olahraga dan sportivitas, serta meningkatkan profil Indonesia di mata internasional,” terang Bambang.

Asian Games bakal diselenggarakan pada 18 Agustus-2 September 2018. Pesta olahraga ini akan dihadiri kontingen dari 45 negara.

Asian Games 2018 akan melibatkan sekira 10.000 atlet dan 5.000 ofisial.

Kompas TV Sejauh ini, rencana pelaksanaan Asian Games tanggal 18 Agustus juga sesuai rencana.




Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X