Alasan Ganjil-Genap Diterapkan di Tol Jakarta-Tangerang

By Stanly Ravel - Rabu, 11 April 2018 | 13:18 WIB
Antrean kendaraan di Tol Tangerang-Jakarta di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mencapai lebih dari 3,5 kilometer, Senin (21/1/2013). Lalu lintas Jakarta kebali ramai setelah sekitar lima hari lengang karena banjir.
Antrean kendaraan di Tol Tangerang-Jakarta di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mencapai lebih dari 3,5 kilometer, Senin (21/1/2013). Lalu lintas Jakarta kebali ramai setelah sekitar lima hari lengang karena banjir. (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menguji coba paket kebijakan pengurai kemacetan di Tol Jakarta-Tangerang pada 16 April 2018.

Paket kebijakan itu dijalankan karena perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas kendaraan sudah melebihi batas. 

"Karakteristik kondisi antara Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Cikampek hampir serupa. V/C ratio di beberapa ruas sudah mencapai 1, bahkan lebih," ucap Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam siaran resminya, Rabu (11/4/2018).

Baca juga: 16 April, Ganjil-Genap Tol Jakarta-Tangerang Diuji Coba

Paket kebijakan itu adalah ganjil-genap, lajur khusus angkutan umum, dan pembatasan angkutan berat golongan III-V.

Selain itu, kata dia, lalu lintas kendaraan berat yang melintas di Tol Jakarta-Tangerang juga cukup banyak. Kondisi ini menyumbang kepadatan dan perlambatan ruas Jakarta-Tangerang.

Mulai 16 April, kebijakan ganjil-genap diuji coba di Pintu Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 arah Jakarta. Kebijakan ini berlaku setiap Senin-Jumat pukul 06.00-09.00, kecuali hari libur nasional. 

Editor : Kurnia Sari Aziza
Artikel Terkait


Close Ads X