Sanksi Persib Bikin Bingung

By Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani - Rabu, 2 Agustus 2017 | 20:37 WIB
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar diwawancarai media usai laga Persib vs Persija, Sabtu (22/7/2017) malam.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar diwawancarai media usai laga Persib vs Persija, Sabtu (22/7/2017) malam. (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran manajemen Persib Bandung kekeuh bahwa laga antara Persib kontra Persib vs PS TNI dalam lanjutan Liga 1 bisa dihadiri suporter. Larangan hanya untuk bobotoh.

Sebelumnya, Komisi Displin PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib akibat tingkah laku buruk suporternya. Bobotoh dilarang memberikan dukungan langsung untuk timnya baik laga kandang atau tandang sebanyak lima pertandingan.

Hukuman ini terkait kericuhan yang terjadi saat Persib menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (22/7/2017). Bobotoh terbukti menyalakan flare, melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan, pemukulan terhadap ofisial tim lawan, dan adanya keributan serta pengeroyokan terhadap suporter lainnya.

Baca Juga: Sekjen PSSI Pastikan Bobotoh Dilarang Saksikan Persib di Stadion

Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengatakan bahwa sampai saat ini pihak manajemen berkeyakinan sanksi tersebut hanya larangan pemakaian atribut oleh suporter Persib.

"Penonton boleh tapi bobotoh tidak boleh nonton apalagi pakai atribut," kata Umuh saat dihubungi wartawan via telepon seluler, Rabu (2/8/2017).

Keputusan itu, kata Umuh, didapat usai berkomunikasi dengan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.

"Harus dijamin, Sekjen sendiri sudah bicara dengan saya via telepon," ungkapnya.

Baca Juga: Bobotoh Dilarang Dukung Persib Sebanyak 5 Laga

Sementara itu Media Officer Persib, Irfan Suryadiredja, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihak manajemen masih berpandangan sanksi tersebut ditujukan untuk bobotoh, bukan masyarakat secara umum.

"Kami masih sesuai dengan berita di web resmi Persib. Penafsiran di web (tanpa atribut). Masyarakat umum dan suporter PS TNI bisa pesan tiket," ujar Irfan.

"Bahwa sepak bola bukan milik fans tapi masyarakat umum, sehingga masyarakat khususnya di Jabar yang selama ini tidak pernah nonton langsung atau kesulitan dapat tiket, silakan untuk menonton pertandingan. Panpel membuka pemesana tiket untuk masyarakat umum dan suporter PS TNI," ujarnya.

Editor : Aloysius Gonsaga AE
Artikel Terkait


Close Ads X