Menikmati Aura dan Performa "Sporty" Datsun Go

Jumat, 10 Oktober 2014 | 09:00 WIB
Datsun Indonesia Media test drive Datsun Go Panca di Semarang, 7-9 Oktober 2014

Jakarta, KompasOtomotif – Setelah memberikan rasa lain dengan menghadirkan MPV 5+2 Go+ Panca, Datsun Indonesia kembali memanaskan peta persaingan segmen “mobil murah” dengan meluncurkan model kedua pada IIMS lalu, hatchback Go Panca.

Merunut spesifikasi mendasar, boleh dibilang sebenarnya kedua model ini kembar, namun memang tidak identik. Karakter Go+ mengarah ke fungsional sedangkan Go lebih kental aura sporty.

Sebagai pembuktian, Datsun Indonesia mengajak perwakilan berbagai media nasional untuk merasakan langsung performa dan keunggulan Go yang lain di Semarang pada 7-9 Oktober 2014. Tersedia 10 unit yang digunakan, terdiri dari seluruh varian yakni T Standart, T Option, dan T Active.

KompasOtomotif juga turut serta, varian yang dijajal selama tiga hari adalah tipe tertinggi T Active. Sebelumnya rasa menjadi penumpang telah diulas, kini yang akan dibahas adalah perspektif dari balik kemudi Go.

Datsun Indonesia Media test drive Datsun Go Panca di Semarang, 7-9 Oktober 2014

Pengemudi
Masuk dalam kabin langsung duduk di jok pengemudi, pemandangannya sama persis dengan Go+. Di hadapan tersedia pengukur kecepatan tipe analog dan indikator digital untuk rpm dan konsumsi bahan bakar. Posisi tuas transmisi yang menempel pada dasbor, rem parkir tipe “tarik”, dan jok “nyambung” untuk penumpang depan telah identik dengan Datsun.

Febri Ardani Mesin Datsun Go, 3-silinder HR12 1.2L bertenaga 68 tk dan torsi 104 Nm,

Teddy Irawan, bos perencanaan produk dan pengembangan Nissan Motor Indonesia menjelaskan, mesin yang digunakan pada Go sama persis dengan Go+, yaitu 3-silinder HR12 1.2L. Pada Go tak ada detail yang diganti termasuk besaran tenaga 68 tk dan torsi 104 Nm, seting ECU, sampai ke rasio gigi pada transmisi manual 5-percepatan.

“Gigi satu dan dua diseting untuk perjalanan dalam kota, makanya torsi besar. Rasionya dibuat berdekatan,” ungkap Teddy.

Datsun Indonesia Media test drive Datsun Go Panca di Semarang, 7-9 Oktober 2014

Bobot
Benar saja, tak perlu banyak usaha untuk menggerakan mobil dari posisi diam. Tekan pedal gas sedikit, tenaga yang keluar sudah cukup menghentak untuk memulai perjalanan. Hal ini mesti dipahami konsumen, mobil bisa “loncat” dengan mudah bila pedal kopling dilepas terlalu cepat. Klaim Go mampu bergerak lebih lincah dari Go+ bisa diamini sebab tanpa “buntut” bobot jadi lebih ringan yakni 790 kg.

Selain untuk dalam kota, torsi 104 Nm yang keluar maksimal pada 4.000 rpm juga membantu saat melintasi beragam tanjakan seperti yang rombongan alami ketika menuju ke Candi Gedong Songo yang terletak di Bandungan. Mesin masih mampu menoleransi bila kehilangan sedikit momentum saat mendaki, tapi kalau kecepatan sudah terlampau rendah putaran mesin harus dikerek pelan-pelan sampai kembali ke performa awal.

Reaksi suspensi meredam ragam kontur jalan cukup baik. Datsun Indonesia mengatakan kaki-kaki sudah dilengkapi teknologi Infiniti, yaitu high respons linear damper. Tidak hanya lincah di perkotaan, Go sanggup digeber cukup kencang. Saat melintasi tol kecepatan maksimum yang didapat 140 kpj.

Datsun Indonesia Media test drive Datsun Go Panca di Semarang, 7-9 Oktober 2014

Kesimpulan
Harga Go sangat menggoda, tak ada satu pun varian yang dijual di atas Rp 100 juta. T Standart dilego Rp 96 juta, T Option Rp 96,5 (hanya tambahan head unit dibanding T Standart), dan T Active 99,9 juta.

Selain performa, nilai lebih Go ada pada ruang kabin lapang dan fitur-fitur pelengkap seperti wiper depan yang sudah terkoneksi dengan kecepatan kendaraan, keyless entry + shock sensor, dan follow me home yang bisa membuat lampu depan masih menyala saat mesin dimatikan.

Dengan kehadiran Go, Datsun Indonesia membidik segmen baru. Digambarkan, profil konsumen Go adalah pemuda berusia 25 tahun dengan penghasilan Rp 7 juta per bulan. Pembeli seperti ini menginginkan Go untuk segala aktivitas sekaligus sebagai pembangkit kebanggaan.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian