"Trump Effect" Bukan Ancaman... - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

"Trump Effect" Bukan Ancaman...

Selasa, 15 November 2016 | 21:10 WIB
Kompas.com/ Iwan Supriatna Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (23/5/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, pasar global gonjang-ganjing.

Para investor berbondong-bondong menarik dananya keluar dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Trump Effect tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

"Fundamental ekonomi Indonesia kan tidak ada perubahan, (jadi) tidak ada ancaman ke depan juga (untuk ekonomi nasional)," ujar Robert di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Ia menuturkan, gejolak yang terjadi pasca kemenangan Donald Trump merupakan respon pasar yang dikaitkan dengan kondisi AS.

Ia meyakini gejolak tersebut hanya sementara, tidak akan bertahan lama. Lagi pula tutur Robert, fundamental ekonomi dalam kondisi baik.

Pertumbuhan ekonomi masih akan di atas 5 persen pada tahun ini sedangkan inflasi terjaga dalam batas yang wajar.

"Kursnya juga sudah bagus lagi. Jadi, mudah-mudahan ini sentimen jangka pendek saja karena secara fundamental, politik atau ekonomi Indonesia bagus," kata Robert.

Seperti diketahui, Trump Effect telah menyebabkan para investor menarik dananya di berbagai belahan dunia untuk dialihkan ke pasar keuangan dan pasar modal AS, tidak terkecuali di Indonesia.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor : M Fajar Marta