Pertemanan Ahok dan Rizal Ramli yang Renggang sejak Polemik Reklamasi - Kompas.com
Kamis, 2 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pertemanan Ahok dan Rizal Ramli yang Renggang sejak Polemik Reklamasi

Senin, 19 September 2016 | 07:21 WIB
Nursita Sari Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menunjukkan salah satu lukisan yang ada di rumahnya di Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mulai terjadi sejak adanya polemik pemberhentian proyek reklamasi. Rizal pernah menghentikan proyek reklamasi di Pulau G dengan beberapa alasan.

Keputusan tersebut mengundang protes dari Basuki atau Ahok yang meminta Rizal mengeluarkan surat pemberhentian secara resmi. Ahok juga protes karena pengumuman dari Rizal seolah membuat sebuah keputusan presiden bisa dicabut dengan aturan menteri. Sebab, reklamasi Pulau G mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Sementara itu, menurut Rizal, reklamasi Pulau G dihentikan berdasar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, serta Perpres Nomor 122 Tahun 2012 tentang reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

Ahok pun berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo terkait pembatalan reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta. Surat tersebut berisi permintaan kepastian hukum dari Jokowi dalam bentuk keputusan presiden (keppres).

Ahok menegaskan tidak mungkin membatalkan reklamasi karena ucapan Rizal Ramli. Sebab, acuan Pemprov DKI dalam memberikan izin reklamasi adalah keputusan Presiden. Ahok berpendapat, reklamasi Pulau G bisa dihentikan dengan keppres juga.

Atas hal itu, Rizal Ramli sempat menyebut Ahok cengeng karena selalu mengadu kepada Jokowi atas permasalahannya.

"Esensinya, jangan cengenglah jadi orang. Masa segala macam mau diaduin sama Presiden," kata Rizal, usai rapat koodinasi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (16/7/2016).

Kini perseteruan mereka malah semakin menjadi-jadi. Setelah Rizal bukan lagi menteri, perselisihan keduanya sudah mengarah ke persoalan politik. Rizal yang diinginkan menjadi calon gubernur oleh beberapa golongan masyarakat mulai menyerang kebijakan-kebijakan Ahok. Rizal sering muncul di kawasan-kawasan yang akan ditertibkan.

Selain itu, Rizal juga tampak menyindir Ahok di berbagai kegiatan diskusi. Rizal pernah menjuluki Ahok sebagai "Raja Gokil". Kata "gokil" sendiri dinilai sebagai bentuk halus kata-kata "gila". Secara terang-terangan, Rizal pernah mengajak peserta diskusi untuk bersama-sama menjadikan Ahok kalah dalam pilkada.

"Kalau gubernur tiap hari marahin rakyat, ini gokil banget ini. Saya sampaikan, kita gusur Raja Gokil di Jakarta!" ujar Rizal.

Dulunya dekat

Padahal, keduanya merupakan teman sejak dulu. Rizal mengatakan dia sudah menganggap Ahok seperti adiknya sendiri. Dia menceritakan awal mula kedekatannya saat Ahok akan mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2012.

"Ahok tuh kayak adik sama saya, jangan lupa. Begitu dia selesai dari bupati di Belitung, dia pengin maju jadi gubernur independen di DKI. Dia deketin tuh almarhum istri saya," ujar Rizal.

Rizal menyebut Ahok membujuk istrinya agar membantu dia berkenalan dengan Rizal. Rizal pun berkeliling Jakarta untuk mengenalkan Ahok kepada masyarakat.

"Saya keliling perkenalkan dia ke Jakarta Utara, termasuk di gereja-gereja. Ini loh namanya Ahok, belum dikenal. Bupati Belitung, tetapi orangnya oke. Jadi, hubungan kita lamalah," kata dia.

Sosialisasi yang dilakukan Rizal untuk mengenalkan Ahok dapat mengantongi 100.000 suara dukungan masyarakat. Ahok akhirnya mendekati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mengusungnya.

"Dia (Prabowo) dorong Ahok, tetapi dasar Ahok, seminggu setelah dia terpilih jadi wakil gubernur, mengumumkan di koran dia keluar dari Gerindra. Dateng aja enggak, say hello, terima kasih. Ya itulah dia," kata Rizal.

Meski demikian, pengakuan Rizal tidak sepenuhnya didukung oleh Ahok. Ahok menggeleng-gelengkan kepalanya saat ditanyai mengenai pernyataan Rizal Ramli yang menyebut Ahok pernah meminta bantuannya untuk mengumpulkan data KTP pada Pemilihan Kepala Daerah 2012.

Ahok terlihat tidak membenarkan sekaligus tidak membantah pernyataan Rizal itu. Dia menyebutkan bahwa pada tahun 2012, dirinya memang sempat meminta bantuan dari sejumlah orang, termasuk yang berstatus pejabat.

"Saya sudah kenal dia (Rizal) dari lama kok, termasuk orang-orang yang jadi pejabat juga kami datangin. Anak-anak juga ada bantu ngumpulin," ujar Ahok. (Baca: Julukan "Raja Gokil" dari Rizal Ramli untuk Ahok...)

Kompas TV Rizal Ramli Nilai Ahok Melupakan Budaya



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Jessi Carina
Editor : Fidel Ali