Kader PDI-P Diminta Ikuti Irama Megawati Terkait Pilkada DKI - Kompas.com
Minggu, 5 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kader PDI-P Diminta Ikuti Irama Megawati Terkait Pilkada DKI

Senin, 22 Agustus 2016 | 19:21 WIB
TOTOK WIJAYANTO Sebastian Salang, Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi). KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

JAKARTA, KOMPAS.com -
Kader dan simpatisan PDI Perjuangan didorong untuk mengikuti irama politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait figur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal itu disampaikan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang.

Menurut Sebastian, hubungan antara bakal calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan PDI-P masih sangat dinamis. Ia lalu menyayangkan jika saat ini ada beberapa kader PDI-P yang menolak partainya mengusung Ahok sementara Megawati belum menyampaikan keputusannya.

"Mestinya setelah Ibu Mega, Ahok, dan Djarot bertemu di DPP PDI-P, sikap fungsionaris partai mengikuti irama politik yang ditunjukkan Ibu Mega," ujar Sebastian, saat dihubungi, Senin (22/8/2016).

(Baca: Meski Didukung Megawati, Ahok Belum Bisa Pastikan Dirinya Diusung PDI-P)

Sebastian menuturkan, kader PDI-P seharusnya dapat menahan diri dan mengikuti cara Megawati menyikapi Pilkada DKI Jakarta2017. Namun, kata Sebastian, ada beberapa kader PDI-P yang justru keras menolak Ahok saat belum ada keputusan resmi dari partainya.

"Yang lain, terkesan doyan bicara dan cenderung sok berkuasa. Di sinilah tingkat kaliber politik yang ditunjukkan Ibu Mega, tidak bisa dicontoh kader yang lain," kata Sebastian.

"Sementara pengurusnya, membuat pernyataan mereka yang paling menentukan keputusan di partai. Jauh hari sudah menganggap Ahok tidak layak didukung," sambungnya.

(Baca: Kata Ahok soal Video Pengurus DPD PDI-P DKI yang Serukan "Ahok Pasti Tumbang")

Ahok yang awalnya berniat maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen kini memutuskan memilih jalur partai politik. Ia mendapat dukungan dari Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem.

Secara bersamaan, komunikasi politik antara partai pendukung Ahok dengan PDI-P terus dilakukan. Namun, suara penolakan terhadap Ahok dari internal PDI-P terdengar jelas karena tidak ingin ada figur yang dicalonkan tanpa melalui mekanisme yang telah ditetapkan internal partai tersebut. (Dennis Destryawan)


Kompas TV Sinyal Dukungan PDI-P Untuk Ahok Menguat


 

 

Editor : Indra Akuntono
Sumber: Tribunnews.com