PDI-P Bakal Telusuri Penyebar Video "Ahok Pasti Tumbang" - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

PDI-P Bakal Telusuri Penyebar Video "Ahok Pasti Tumbang"

Jumat, 19 Agustus 2016 | 21:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya Wakil Ketua Bapilu DPD PDI-P Jakarta, Gembong Warsono, Restoran Bunga Rampai, Jakarta, Senin (8/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal menelusuri perekam serta penyebar video "Ahok Pasti Tumbang". Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku tidak mengetahui penyebar video tersebut. Pasalnya video itu direkam saat rapat internal.

"Kami akan telusuri. Itu yang hadir di sana sampai tingkat anak ranting," kata Gembong, saat dihubungi wartawan, Jumat (19/9/2016).

Video tersebut diambil saat rapat internal di DPC Jakarta Selatan, pada Sabtu (13/8/2016) lalu. Dia memastikan tak ada anggota DPD PDI-P DKI Jakarta yang merekam dan mengunggah video tersebut di Youtube. Pasalnya, video berisi yel-yel "Ahok Pasti Tumbang" dilaksanakan seusai rapat dan konsolidasi internal.

Meski demikian, belum ada teguran dari DPP PDI-P kepada DPD PDI-P DKI Jakarta.

"Sampai hari ini belum ada (teguran). Jadi itu (yel-yel Ahok pasti tumbang) materi yang disampaikan DPD juga ke DPP," kata Gembong.

Dia menyatakan, perbedaan pendapat wajar terjadi selama belum ada keputusan resmi partai. Jika PDI-P telah resmi menyatakan sikapnya untuk Pilkada, maka seluruh kader wajib mengikutinya.

"Kalau bicara pengurus partai, tentu tegak lurus ke kebijakan partai. Dinamika boleh berkembang ketika belum ada keputusan (resmi partai)," kata Gembong.

Sebuah video berdurasi 32 detik yang berisi kader PDI-P menyanyikan yel-yel penolakan terhadap calon petahana Ahok beredar di media sosial.

Ada beberapa kader PDI-P yang terlihat dalam video tersebut. Seperti anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Prasetio, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, dan Gembong.

Yel-yel tersebut dinyanyikan dua kali. (Baca: Beredar Video Pejabat PDI-P DKI Menolak Ahok)

Lirik pertama, "Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang". Kemudian lirik kedua, "Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang langgang".

Kompas TV PDIP Belum Umumkan Cagub di Pilkada DKI



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor : Fidel Ali