Mengapa Saat Hujan, Genangan Selalu Muncul di Jalan Depan Balai Kartini? - Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mengapa Saat Hujan, Genangan Selalu Muncul di Jalan Depan Balai Kartini?

Senin, 25 Juli 2016 | 13:14 WIB
Kompas TV Genangan Banjir Berangsur Surut

JAKARTA, KOMPAS.com - Genangan kerap terjadi di depan Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto. Genangan muncul bila turun hujan dengan intensitas deras.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selataan, Holi Susanto, mengakui masih terjadi genangan di tempat tersebut. Ia menjelaskan penyebab dari genangan, satu di antaranya pembangunan jalan layang nontol di Kuningan.

"Namun saluran lama PHB (penghubung) tidak dipindah, hanya ditutup pakai vankom (penutup gorong-gorong) yang masing-masing jaraknya terlalu jauh," kata Holi kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Penutup gorong-gorong pun disebut terlalu kecil. Sehingga berdampak pada munculnya genanngan. Selain itu, daerah tersebut juga berbentuk cekungan.

"Pemborong PT Nindya Karya tidak membuat sistem tata air itu lancar dan mudah dipelihara," kata Holi.

Saluran di tengah jalan juga dianggap sulit dibersihkan lantaran luasnya tidak memungkinkan dilalui oleh pekerja.

Holi mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah agar menghilangkan genangan di depan Balai Kartini. Salah satu langkahnya menyampaikan permasalahan ke kontraktor jalan layang Kuningan, PT Nindya Karya.

"Kepada kontraktor PT Nindya Karya telah disampaikan atas permasalahan tersebut melalui Sudin Bina Marga/Dinas Bina Marga untuk membenahi vankom dan sistem tata air tersebut," kata Holi.

Selain itu, pihaknya juga tengah membuat tali-tali air dan saluran gendong untuk mengalirkan air dari lokasi genangan. Pengurasan juga akan segera dilakukan.

Sudin Tata Air Jakarta Selatan juga akan melakukan pendalaman dan pembuatan sistem aliran air dari lampu lalu lintas Kuningan menuju saluran penghubung di lampu lalu lintas Mampang Prapatan Raya.

Selain itu, juga ada pembagian air hujan dari jalan menuju arah Selatan di sisi Barat Jalan Mampang Prapatan Raya. Bila muka air meninggi, maka akan dialirkan ke arah lahan parkiran Gedung Cyber.

"Selain itu, apabila PHB Jalan Gatot Subroto dipindah dari badan jalan ke belakang trotoar maka butuh biaya lebih banyak bahwa krn panjang yang dikerjakan kurang lebih 400 m


iliar," ujar Holi.

Hingga saat ini, PT Nindya Karya, kata Holi, belum membenahi sistem tata air tersebut.

 

Penulis: Kahfi Dirga Cahya
Editor : Ana Shofiana Syatiri