Pelaku Modal Ventura: E-commerce Sulit Didanai Perbankan - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pelaku Modal Ventura: E-commerce Sulit Didanai Perbankan

Kamis, 28 April 2016 | 21:24 WIB
usabilitygeek.com Ilustrasi e-commerce

Serpong, KOMPAS.com – Pelaku modal ventura dari Convergence Ventures Donald Wihardja mengatakan e-commerce di Indonesia sulit untuk mendapatkan dana atau kredit dari perbankan.

Donald menjelaskan, perbankan mempunyai mekanisme yang panjang untuk mengeluarkan dana atau kreditnya.

Menurutnya, dalam memberikan dana atau kredit, perbankan harus memperhitungkan risiko bisnis tersebut.

Sementara, bisnis e-commerce hanya mengedepankan ide dan proyeksi masa depan sehingga risikonya sulit diukur.

Karena itulah, perbankan enggan menyalurkan kredit ke bisnis e-commerce.

"Kita tahu bisnis e-commerce punya ide doang sama risikonya yang tinggi, jadi perbankan tidak sanggup dengan pegangan itu," ujarnya saat diwawancarai dalam acara Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016 di ICE Serpong, Kamis (28/4/2015).

Sebelumnya, Bank Mandiri juga menyatakan pihaknya tidak akan salurkan kredit untuk bisnis start-up dan e-commerce dengan alasan pendapatan yang belum jelas.

Berbeda dengan perbankan, modal ventura akan mendanai e-commerce walaupun bisnis tersebut hanya mengandalkan ide.

Donald mengatakan, modal ventura berani mendanai e-commerce karena prospek ke depan.

"Modal ventura itu beda dengan perbankan. Kami memang dididik untuk merelakan kehilangan uang jika bisnis e-commerce tidak sesuai dengan harapan," ucapnya.

Donald optimistis prospek e-commerce di Indonesia sangat cerah.

Buktinya, pertumbuhan e-commerce berjalan cepat.

Saat ini masyarakat Indonesia sangat aktif menggunakan e-commerce untuk kegiatan jual-beli, jasa, dan lain-lain.

Kompas TV WTO Gandeng Indonesia Kembangkan E-Commerce



Penulis: Achmad Fauzi
Editor : M Fajar Marta