Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Terpapar Klaster Hajatan, Dukuh di Madiun Ditutup Portal, Warganya Isolasi Mandiri

Senin, 14 Juni 2021 | 15:00 WIB
Akses pintu masuk Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun ditutup setelah 66 warga di wilayah itu positif tes antigen.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Akses pintu masuk Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun ditutup setelah 66 warga di wilayah itu positif tes antigen.

KOMPAS.com - Klaster hajatan muncul di sebuah dukuh di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sebanyak 66 warganya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes antigen.

Akibatnya, akses jalan di dua Rukun Tetangga (RT) di dukuh tersebut ditutup portal.

Dari 66 orang yang terpapar Covid-19, 63 di antaranya menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan, tiga orang lainnya yang menunjukkan gejala berat, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo, Kabupaten Madiun.

Baca juga: Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Hadiri Acara Nikah, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen, Akses Ditutup

Berawal dari batuk dan pilek bersamaan

Munculnya klaster hajatan ini terjadi di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu.

Mereka dinyatakan positif Covid-19 usai menghadiri hajatan pernikahan di wilayahnya.

Kepala Desa Bantengan Hartanto menjelaskan, munculnya kasus Covid-19 di daerahnya dimulai pada 2 Juni 2021 lalu.

Saat itu, warga mengalami gejala batuk dan pilek secara bersamaan. Kejadian ini berlangsung setelah mereka menghadiri hajatan pernikahan.

“Beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul warga kami mengalami gejala batuk dan pilek. Untuk itu dilakukan rapid test antigen massal,” ujar Hartanto.

Baca juga: Ganjar: Ingat, Varian Baru Sudah Masuk di Kudus, Catat Itu…

 

66 orang dinyatakan positif Covid-19

Ilustrasi tes Covid-19 di rumah akhirnya mengantongi izin otorisasi darurat FDA. Tes virus corona berbasis swab atau usap ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah, diharapkan dapat menekan penyebaran infeksi.SHUTTERSTOCK/Cryptographer Ilustrasi tes Covid-19 di rumah akhirnya mengantongi izin otorisasi darurat FDA. Tes virus corona berbasis swab atau usap ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah, diharapkan dapat menekan penyebaran infeksi.

Pemerintah desa kemudian melapor ke puskesmas setempat dan ditindaklanjuti dengan rapid test antigen massal.

Sebanyak 240 warga menjalani rapid test antigen. Dari jumlah itu, 66 orang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 2 Pasien Asal Bangkalan Dirawat di RSUD Jombang, Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru

Ia menuturkan, keluarga pengantin tidak ada yang terpapar Covid-19.

Malahan, hampir seluruh orang yang positif adalah tetangga penyelenggara hajatan.

Sudah patuhi protokol kesehatan

Kata Hartanto, hajatan sudah menerapkan protokol kesehatan.

Ia menyebut, setiap tamu yang datang dicek suhu badan, lalu diberikan hand sanitizer. Di lokasi acara pun disediakan tempat cuci tangan.

Baca juga: Buntut Lonjakan Covid-19 di Jabar, Ridwan Kamil Sidak Rumah Sakit Saat Malam Hari

Hartanto menyampaikan, warga yang menjalani isolasi mandiri bakal memperoleh vaksin dan obat-obatan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus)

 

Page:

Editor : Reza Kurnia Darmawan