Kompas.com
Selasa, 2 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Banjir Bandang di Bima, Warga Bertahan di Atap Rumah Menunggu Dievakuasi

Sabtu, 3 April 2021 | 06:59 WIB
Para korban banjir di Kabupaten Bima yang bertahan diatap rumah saat dievakuasi tim gabungan.KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Para korban banjir di Kabupaten Bima yang bertahan diatap rumah saat dievakuasi tim gabungan.

BIMA, KOMPAS.com- Banjir bandang kembali melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (02/04/2021) sore.

Banjir akibat luapan sungai itu membuat warga memilih bertahan di atap rumah.

Sementara warga lain mengungsi ke sejumlah rumah tetangga yang tidak terdampak.

Banjir bandang ini mulai merendam rumah warga sejak Jumat sekitar 15.30 Wita dan air makin meninggi usai Maghrib.

Baca juga: Sungai Benenai Meluap, 23 Desa di Kabupaten Malaka, NTT, Terendam Banjir

Ada empat kecamatan yang terendam banjir kali ini yaitu Bolo, Madapangga, Monta dan Woha.

Di sejumlah wilayah ini, kawasan Perumahan Rabakodo, Kecamatan Woha menjadi lokasi banjir terparah dengan ketinggian banjir hampir menyentuh atap rumah.

Dari pantauan Kompas.com, hingga 21.00 Wita terlihat beberapa warga di perumahan itu mulai mengungsi ke rumah kerabatnya.

Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)

Baca juga: Ibu Hamil 4 Jam Terjebak Banjir, Bertahan di Atap Rumah Bersama Anak 5 Tahun

Namun, tak sedikit pula warga yang tidak memilih rumah berlantai dua memilih bertahan di atap rumah ketika dilanda banjir.

"BTN Raba Kodo dikepung banjir. Saya bersama istri dan anak terpaksa ngungsi diatap rumah," ujar Imam, warga Desa Rabakodo saat dihubungi.

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Kabupaten Dompu Terendam Banjir

Imam menuturkan, banjir besar dirasakan warga di perumahan tempat tinggalnya terjadi akibat hujan yang terus-menerus sejak Jumat pagi.

Bahkan, tingginya banjir juga merendam jalan raya hingga membuat banyak kendaraan tak bisa melintas.

Saat banjir bandang, ia dan istrinya tak sempat mengevakuasi barang-barangnya.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Bima, Listrik di 26 Desa Padam, Akses Jalan Lumpuh

Page:

Penulis: Kontributor Bima, Syarifudin
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief