Sementara itu, Kepala Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Palembang Silvi Dwi Putri mengatakan, layanan donasi plasma darah konvalesen ini sudah dibuka sejak awal Januari 2021 untuk mantan penyintas Covid-19.
Mereka yang sembuh, menurut Silvi, dapat mendonasikan plasma konvalesen untuk membantu para pasien lain.
"Plasma konvalesen ini sangat dibutuhkan bagi penderita Covid-19 berskala sedang atau berat. Ini menjadi salah satu terapi bagi mereka untuk bisa sembuh dari Covid-19,” kata Silvi.
Silvi menerangkan, sebelum donasi dilakukan, donor harus menyertakan bukti telah sembuh tak bergejala selama 14 hari.
Setelah menujukkan bukti tersebut, mereka pun diperbolehkan untuk mendonasikan plasma darah konvalesen.
"Setelah mendaftar, butuh lima hari baru bisa menjadi donor karena kita memastikan titer bodinya dulu," katanya.
Dalam mengambil plasma konvalesen, PMI kota Palembang menggunakan alat aferesis hemonetik.
Dalam satu kali pengambilan plasma bisa mencapai 450 cc -500 cc sehingga bisa digunakan untuk dua sampai tiga kantong.
“Kalau pengambilan plasmanya butuh waktu sekitar satu jam. Biasanya satu pasien itu bisa 2-3 kantong," jelasnya.
Menurut Silvi, terapi plasma darah konvalesen ini tergantung dengan kondisi pasien. Biasanya, jika pasien dengan gejala sedang menggunakan sebanyak dua kantong.
Namun, jika gejala parah akan lebih dari tiga kantong.
"Kebutuhan plasma ini tergantung rumah sakit. Sekarang ada sudah sekitar lima orang yang mendonasikan di sini. Harapannya donor bisa lebih banyak lagi agar bisa membantu pasien yang lain," ungkapnya.
Penulis | : Kontributor Palembang, Aji YK Putra |
Editor | : Aprillia Ika |