5 Hal Tentang Jonatan Christie di Mata Pelatihnya

By Mela Arnani - Kamis, 30 Agustus 2018 | 10:24 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menyabet medali emas nomor perseorangan cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 dalam partai final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Jonatan menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menyabet medali emas nomor perseorangan cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 dalam partai final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Jonatan menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

KOMPAS.com — Prestasi gemilang yang diraih seorang atlet tak terlepas dari peran dan gemblengan pelatihnya.

Demikian pula Jonatan Christie alias Jojo, peraih medali emas nomor tunggal putra dari cabang bulu tangkis. Prestasi Jojo menjadi perhatian karena cabang bulu tangkis terakhir menyumbangkan emas dari tunggal putra pada Asian Games 2006 melalui Taufik Hidayat.

Selain peran pelatih, apa yang diraih Jojo juga tak didapatkan secara instan karena melalui perjuangan dan pengorbanan.

Hendry Saputra, pelatih kepala tunggal putra Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), mengatakan, persiapan bagi Jojo dan para pemain tunggal putra lainnya dilakukan dalam waktu lama.

"Selama di Pelatnas kita persiapan sudah lama," kata Hendry saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/8/2018).

Persiapan itu tak hanya fisik, melainkan juga teknik dan mental.

Bagaimana seorang Jojo di mata pelatihnya, Hendry Saputra?

1. Kenal Jojo sejak umur 10 tahun

Pelatih Kepala tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra, berpose seusai menjalani konferensi pers pengumuman nama pelatih PBSI di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Pelatih Kepala tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra, berpose seusai menjalani konferensi pers pengumuman nama pelatih PBSI di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Hendry mengatkan sudah melihat bakat Jojo sejak kecil. Ia telah mengenal Jonatan Christie saat ia bergabung di PB Tangkas Intiland pada usia 10 tahun.

"Tapi, di Pelatnas kurang lebih tiga tahun bersama," ujar Hendry.

Saat usia 15 tahun, Jojo menjadi juara di salah satu kompetisi tingkat nasional. Setelah itu, Jojo bergabung di Pelatnas.

Hendry mulai melatih Jojo di Pelatnas saat peraih medali emas Sea Games 2017 itu menginjak usia 18 tahun.

2. Karakter Jojo

Jonatan Christie
Jonatan Christie (badmintonindonesia)
Hendry mengatakan, Jojo merupakan salah satu atlet yang mempunyai semangat juang tinggi.

"Kalau karakter hampir sama (dengan atlet lain). Tapi saya lihat dia (Jojo) kemauannya keras, ambisinya, motivasinya, bagus," ujar Hendry.

Ternyata, semangat Jojo ini telah muncul sejak kecil.

"Tinggi daya juangnya sama (dari kecil), cuma kualitasnya beda. Dulu di nasional, sekarang di dunia," kata dia.

Menurut Hendry, Jojo menjadi salah satu atlet yang mempunyai potensi bagus di tim Indonesia.

"Saya rasa banyak pemain yang seperti Jojo, tapi ini saya lihat (Jojo) salah satu bagian yang bagus dari tim kita, PBSI, khususnya, di tunggal putra," papar Hendry.

Selain itu, Hendry menilai, Jojo merupakan sosok yang disiplin dan fokus dalam latihan.

3. Kualitas harus ditingkatkan

Pebulu tangkis putra Indonesia, Jonatan Christie mengembalikan bola ke arah lawan asal Korea Selatan, Son Wan-ho dalam laga babak pertama Indonesia Master di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2018).  Jonatan Christie kalah dengan dua gim 15-21, 10-21.
Pebulu tangkis putra Indonesia, Jonatan Christie mengembalikan bola ke arah lawan asal Korea Selatan, Son Wan-ho dalam laga babak pertama Indonesia Master di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2018). Jonatan Christie kalah dengan dua gim 15-21, 10-21. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Jojo berhasil menyabet medali emas di Asian Games 2018 kategori individu sektor tunggal putra.

Akan tetapi, Hendry mengingatkan, Jojo tetap harus meningkatkan kualitas permainannya.

"Kekurangan, saya rasa, mungkin dari tingkat kualitasnya perlu ditingkatkan lagi," kata Hendry.

4. Belajar dari kekalahan

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Thailand Khosit Phetradab pada semi final beregu putra SEA Games XXIX di Axiata Arena, kawasan Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/8/2017). Tim beregu putra Indonesia lolos ke final setelah mengalahkan Thailand 3-1. Indonesia akan menghadapi Malaysia pada babak final. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Thailand Khosit Phetradab pada semi final beregu putra SEA Games XXIX di Axiata Arena, kawasan Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/8/2017). Tim beregu putra Indonesia lolos ke final setelah mengalahkan Thailand 3-1. Indonesia akan menghadapi Malaysia pada babak final. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17 (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Dalam beberapa pertandingan selama Asian Games 2018, Jonatan Christie mengalami kekalahan pada partai beregu putra tim Indonesia.

Menurut Hendry, Jojo belajar dari kekalahannya sehingga punya motivasi yang lebih baik.

"Oke aja (recovery mentalnya), ya karena dari kekalahan kita belajar. Dari kekalahan waktu di beregu, kita bisa belajar untuk di perorangan," ujar Hendry.

Selain itu, latihan fisik, mental, dan teknik Jojo juga harus terus diasah.

5. Indonesia selalu juara

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie memperlihatkan medali emas ketika upacara  penganugerahan seusai mengalahkan pebulu tangkis Thailand Khosit Phetpradab pada final tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/8/2017). Jonatan berhasil mempersembahkan emas setelah mengalahkan pebulu tangkis Thailand dengan skor 21-19, dan 21-10.
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie memperlihatkan medali emas ketika upacara penganugerahan seusai mengalahkan pebulu tangkis Thailand Khosit Phetpradab pada final tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/8/2017). Jonatan berhasil mempersembahkan emas setelah mengalahkan pebulu tangkis Thailand dengan skor 21-19, dan 21-10. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Sebagai seorang pelatih, Hendry mengaku senang atas prestasi yang ditorehkan anak didiknya. Semua ini buah dari kerja keras yang telah dilakukan.

"Karena kami sudah siapkan, kami harapkan ini jauh-jauh hari, dengan seizin Tuhan, semua berjalan baik," kata dia.

Ia berharap, kemenangan Jojo tersebut dapat dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi. Demikian pula untuk para pemain bulu tangkis lainnya.

"Kalau bisa juara terus. Jangan gampang puas diri. Fokus, berikan yang sebaik mungkin," kata Hendry.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik Asian Games 2018: Jonatan Christie

Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Artikel Terkait


Close Ads X