KOMPAS.com - Tidak hanya di ranah media sosial,
Facebook dikabarkan bakal berkembang menjadi agregator/pengepul konten berita. Untuk memuluskan rencananya ini, jejaring sosial milik Mark Zuckerberg ini dikatakan sudah bekerja sama dengan berbagai media besar dunia.
Seperti
KompasTekno kutip dari
Cnet, Senin (4/5/2015),
Facebook dirumorkan akan menghadirkan artikel dan berbagai bentuk konten berita lainnya. Fitur pembagian berita tersebut disebut-sebut memiliki nama Instant Articles dan mulai beroperasi pada bulan Mei ini juga.
Menurut kabar yang beredar di internet, untuk awalnya,
Facebook akan menayangkan berita dari
The New York Times, Buzzfeed, dan
National Geographic.
Saat ini, pengguna memang bisa sudah diberi kebebasan untuk berbagi tautan artikel berita di linimasa
Facebook.
Akan tetapi,
Facebook merasa, pengguna belum mendapatkan pengalaman yang cukup cepat untuk membuka tautan tersebut, khususnya di produk
mobile. Dikatakan, sebuah perangkat
mobile butuh waktu rata-rata sekitar delapan detik untuk membuka sebuah tautan.
Selain itu, pengguna juga akan "dibawa" ke luar dari
Facebook. Ketika mengklik sebuah tautan, pengguna akan diarahkan langsung ke situs dari tautan tersebut.
Seringkali, pengguna akan diarahkan untuk membuka peramban dan akhirnya harus meninggalkan
Facebook untuk membaca isi tautan tersebut.
Nah, Instant Articles ini dikatakan bakal membuat pengguna bertahan lebih lama di
Facebook. Pasalnya, semua berita langsung ditampilkan di situs sosial media tersebut.
Artikel pun dijanjikan untuk tampil lebih cepat sehingga menghemat waktu pengguna.
Untuk menarik perhatian para media untuk bekerja sama,
Facebook dikabarkan akan menawarkan sebuah model pendapatan yang menarik.
Facebook dikabarkan akan memberikan seluruh atau 100 persen keuntungan iklan yang didapat dari artikel di fitur Instant Articles ini. Pemberian keuntungan tersebut merupakan sebagai wujud "ganti rugi" waktu yang lebih banyak dihabiskan di
Facebook ketimbang di suatu situs berita itu sendiri.
Akan tetapi, jika
Facebook merupakan pihak penjual iklan, mereka akan tetap mendapatkan keuntungan sebesar 30 persen.
Hingga saat ini,
Facebook masih belum memberikan komentarnya perihal rumor Instant Articles ini.