Antisipasi Dampak El Nino, Mentan: Ketersediaan Beras Nasional Cukup hingga Bulan September

Kamis, 3 Agustus 2023 | 06:26 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).KOMPAS.com/Dian Erika Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas yang membahas ketersediaan dan keterjangkauan beras nasional pada Rabu (2/8/2023).

Berdasarkan rapat tersebut, pemerintah memastikan ketersediaan beras nasional masih cukup baik hingga September 2023.

"Ketersediaan beras nasional berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian cukup baik hingga bulan September," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

“Sampai September kita masih punya overstock di atas 2,7 juta (ton). Artinya, dari setiap bulan masih ada panen di atas 800 ribu hektare itu menghasilkan cukup untuk kebutuhan kita setiap bulannya di atas dua jutaan,” katanya menjelaskan.

Baca juga: Singgung Bencana Kekeringan di Puncak Papua Tengah, Mendagri: Dampak El Nino Tak Main-main

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan dan memastikan ketersediaan beras nasional tetap terpenuhi di tengah fenomena iklim El Nino.

Sebab, fenomena tersebut berdampak pada keterbatasan air dan membuat produktivitas pertanian menurun.

“Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektare untuk antisipasi El Nino. Walau pun, dalam kenyataan sampai hari ini tentang El Nino dan lain-lain sebagainya yang digambarkan akan panas dan lain-lain. Saya habis cek beberapa waduk dan dam kita yang besar ternyata airnya cukup,” ujarnya.

Syahrul lantas mengatakan, sejumlah daerah di Tanah Air telah mempersiapkan lahan pertanian untuk memastikan ketersediaan beras nasional terpenuhi.

“Ada enam daerah itu, antara lain Sumatra Utara, Sumatra Selatan, tiga (daerah) Jawa, ditambah dengan Sulawesi Selatan. Kemudian, ada penyangganya adalah Kalimantan Selatan, NTB, Banten, dan Lampung," katanya.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Mentan SYL Ikuti Arahan Jokowi Genjot Penanaman di 9 Provinsi

"Saya yakin kalau ini bisa bergerak 500 ribu hektare, kemungkinan imbas dari El Nino itu kita bisa kendalikan dengan baik,” ujar Syahrul lagi.

Sebagaimana diketahui, El Nino adalah salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.

El Nino juga dapat menyebabkan perubahan pada iklim, tak terkecuali di Indonesia.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh El Nino dapat memicu kekeringan dan kemarau panjang di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak El Nino bakal terjadi pada Agustus-September 2023.

Baca juga: Wapres: Dampak El Nino di Beberapa Negara Sudah Berat, Kita Masih Lumayan


Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Novianti Setuningsih