Inflasi April 2022 Capai 0,95 Persen, Tertinggi Sejak Januari 2017

Senin, 9 Mei 2022 | 13:31 WIB

Ilustrasi inflasi.SHUTTERSTOCK/SAUKO ANDREI Ilustrasi inflasi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, angka inflasi itu merupakan hasil dari indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat menjadi 109,98 pada April, dari 108,95 pada Maret 2022.

Berdasarkan data BPS, angka inflasi April 2022 menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017, di mana pada bulan tersebut terjadi inflasi sebesar 0,97 persen secara mtm.

"Inflasi April 2022 yang sebesar 0,95 persen tertinggi sejak Januari 2017," ujar Margo, dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Bulan April, Inflasi di Turki Melonjak Jadi 69,97 Persen, Tertinggi dalam Dua Dekade

Sementara jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 3,47 persen, tertinggi sejak Agustus 2019 dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3,49 persen.

Dengan realisasi tersebut, sejak awal tahun hingga April 2022 telah terjadi inflasi sebesar 2,15 persen.

"Penyumbang inflasi utama pada April ini berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, serta ikan segar," tutur Margo.

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, seluruh wilayah yang dipantau oleh BPS mencatatkan inflasi pada April 2022, di mana yang tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen.

"Dan inflasi terendah di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen," ucap Margo.

Baca juga: Dipicu Lebaran hingga Kenaikan Pertamax, Bank Mandiri Proyeksi Inflasi April 2022 Sebesar 0,80 Persen


Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Aprillia Ika