BUMN Diusulkan Kelola Distribusi Minyak Goreng, Ini Kata Erick Thohir

Jumat, 29 April 2022 | 09:15 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengantarkan penerbangan perdana anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pelita Air Services di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Kamis (28/4/2022).Kementerian BUMN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengantarkan penerbangan perdana anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pelita Air Services di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Kamis (28/4/2022).

BANGKA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menunjuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pengelola distribusi minyak goreng Tanah Air.

Menteri Negara BUMN Erick Thohir mengatakan, rencana itu telah disampaikan dalam beberapa kali rapat koordinasi terbatas di Istana Negara.

"Hari ini saya harus balik lagi, mohon maaf tidak bisa lama-lama karena persoalan minyak goreng ini masih akan dibahas dan BUMN diberikan tanggungjawab," kata Erick saat sambutan di majelis zikir At Thohir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Ada Mafia Bibit Pakai Sertifikat Palsu, Kementerian BUMN Sinkronisasi Data dengan Kementan

Sebagai penyalur minyak goreng, BUMN kata Erick, bakal menghadapi tugas yang tidak mudah.

Namun selaku BUMN tidak bisa menolak saat negara membutuhkan partisipasi.

"Tentu tidak akan sempurna, tapi kalau tanggungjawab itu diserahkan, kita harus melaksanakannya," ujar Erick.

Baca juga: Pastikan Copot Jabatan Indrasari Wisnu Wardhana di PTPN III, Erick Thohir: Sudah Jadi Tersangka, Tentu Kita Lepas...

Namun Erick belum bersedia merinci BUMN mana yang bakal mendapatkan penugasan tersebut.

Erick pun mengajak masyarakat untuk saling bergotong royong dalam menyelesaikan persoalan bangsa.

"Minyak goreng langka, kedele sebagai bahan baku tempe sulit didapat, siapa yang salah?. Tapi kita tidak untuk saling menyalahkan. Mari saling bergotong royong, Insyaallah ada kemudahan nantinya," pesan Erick.

Selama ini peran serta BUMN kata Erick, selalu diprioritaskan untuk membantu masyarakat.

"Ingat saat awal pandemi, masker harganya mencapai Rp 100.000, kemudian kita tugaskan BUMN bisa jual Rp 5.000. Tujuannya membantu masyarakat," ungkap Erick.


Penulis : Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur
Editor : Aprillia Ika