Cerita Kasianto, Korban Pembacokan Sadis di Kediri, Sempat Tak Tahu Istrinya Tewas

Rabu, 9 Maret 2022 | 05:37 WIB

Gerbang masuk Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Gerbang masuk Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

KEDIRI, KOMPAS.com - Penyerangan membabi buta yang dilakukan seorang warga berinisial R di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meninggalkan duka bagi para korban.

Penyerangan yang terjadi Senin (8/3/2022) tersebut, menyebabkan tiga warga tewas dan tujuh orang terluka.

Para korban tersebut tidak hanya para tetangga, tetapi juga kerabat dekat R, yakni kedua orangtua serta adik perempuan satu-satunya.

Salah satu tetangga yang menjadi korban adalah Kasianto (60), yang rumahnya hanya selemparan batu dari rumah R.

Kasianto mengatakan, awalnya hanya ingin menolong para korban. Ternyata, dia juga menjadi sasaran amukan R.

Baca juga: Diwarnai Adu Fisik, Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kediri yang Sebabkan 3 Tewas dan 7 Luka

"Saya yang mau menolong malah disabet bagian (pelipis) ini," kata Kasianto saat ditemui di rumah sakit, Selasa (8/3/2022).

Selain Kasianto, dua anggota keluarganya menjadi korban. Anak Kasianto, Lailatul Saniyah (19), menderita luka ringan. Sementara istrinya, Binti Mujayanah (55), meninggal.

Kasianto sempat tak mengetahui kedua anggota keluarganya itu turut menjadi korban pembacokan.

Bahkan, dia juga tidak bisa mengiringi pemakaman jenazah istrinya karena dirawat di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.

"Istri saya katanya sudah meninggal," ujar Kasianto.

Kasianto tak tahu alasan R mengamuk membabi buta dan menyerang warga. Dia juga merasa tak punya masalah pribadi dengan R.


Suasana rumah Kasianto, salah korban pembacokan, di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Suasana rumah Kasianto, salah korban pembacokan, di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Namun, Kasianto melihat wajah R berbeda dari biasanya saat penyerangan terjadi. Biasanya R cukup pendiam, tetapi saat itu terlihat beringas.

"Kayak bukan dia sewajarnya, seperti orang kesurupan gitu." pungkasnya.

Pantauan Kompas.com, garis polisi masih terpasang di depan rumah Kasianto yang bernuansa hijau dan kuning itu.

Beberapa kerabatnya datang berkumpul di rumah itu untuk memberikan dukungan kepada keluarga.

Baca juga: Pria Bawa Parang Mengamuk di Kediri, Kades: 3 Orang Meninggal, 1 Kritis, dan 6 Luka-luka

Jenazah istri Kasianto, Binti Mujayanah telah dimakamkan pada Senin (7/3/2022) malam. Pemakamannya bersamaan dengan dua korban tewas lainnya di pemakaman umum setempat.

Sebelumnya diberitakan, R tiba-tiba mengamuk menggunakan parang, Senin (7/3/2022) siang.

R yang bekerja serabutan itu langsung ditangkap petugas. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap motif penyerangan tersebut.


Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Dheri Agriesta