Terungkap, Ini Motif 2 Murid Aniaya Guru Agamanya hingga Tewas

Sabtu, 26 Februari 2022 | 17:02 WIB

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.COM/KOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Bambang mengatakan, motif dua santri nekat menganiaya guru agamanya di Pondok Pesantren Darus As'sadah di Samarinda, Kalimantan Timur, bernama Eko Hadi Prasetya (43) hingga tewas karena sakit hati.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di jalan samping Pondok Pesantren Kampus Putra yang berada di Jalan Assadag, Kecamatan Samarinda Utara, Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 05.30 Wita

Pelaku diketahui berinisial AB (15) dan HR (15).

Baca juga: Istrinya Digerebek Sekamar dengan Rekannya Sesama Polisi, Bripka BP Mengaku Sudah 3 Bulan Curiga

Kata Bambang, kedua pelaku nekat menganiaya gurunya karena sakit hati ponsel milik mereka disita oleh korban saat jam pelajaran, sehari sebelum kejadian.

"Ini masih penyelidikan, tapi motifnya soal itu sakit hati karena ponsel disita," kata Bambang.

Kronologi kejadian

Peristiwa itu berawal saat kedua pelaku menemui korban yang baru selesai Salat Shubuh.

Baca juga: Guru Agama di Samarinda Tewas Dianiaya Murid yang Disita Ponselnya


Kepada korban, kedua pelaku hendak meminta ponsel mereka yang disita. Namun, korban tidak memberikannya dengan alasan mereka akan mengulanginya lagi.

Saat itu kedua pelaku mulai kesal dan mengeroyok korban menggunakan kayu. Keduanya menyerang korban ke bagian kepala hingga tak berdaya.

Usai memukul korban kedua pelaku melarikan diri.

"Kebetulan di lokasi tersebut terdapat balok-balok kayu sisa bangunan. Jadi masing-masing dari mereka mengambil satu untuk memukul korban," kata Kapolres Samarinda Kombes Ary Fadli dalam jumpa pers, Jumat (25/2/2022), dikutip dari Tribun Kaltim.

Saat beraksi, kata Ary, kedua pelaku menyamarkan dirinya. AB memakai sebuah topeng monyet, sedangkan HR mengenakan jaket bertutup kepala (hoodie).

Baca juga: Cerita di Balik Sopir Bunuh Majikannya, Kesal Sering Diajak Berhubungan Badan

 

(Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)/TribunKaltim.co


Penulis :
Editor : Candra Setia Budi