Golkar Blitar Dukung Airlangga dan Khofifah Berpasangan di Pilpres 2024

Selasa, 22 Februari 2022 | 18:21 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Saat Memberikan Sambutan Harlah NU Ke-99 di Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, Kamis (17/2/2022).KOMPAS.COM/MUCHLIS Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Saat Memberikan Sambutan Harlah NU Ke-99 di Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, Kamis (17/2/2022).

BLITAR, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar Blitar mendukung wacana Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpasangan pada Pilpres 2024.

Sekretaris DPC Partai Golkar Kabupaten Blitar Hari Margono mengatakan, Khofifah merupakan figur tepat untuk mendampingi Airlangga.

Menurutnya, selain merepresentasikan pemilih perempuan, Khofifah juga merupakan figur pemimpin perempuan yang sudah membuktikan diri di sejumlah jabatan penting.

"Kami di DPC Blitar sudah membicarakan ini dan kami mendukung penuh jika Ketua Umum berpasangan dengan Ibu Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur," kata Margono kepada wartawan di sela deklarasi Berkah (Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto) di Blitar, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Saat Para Petinggi Partai, Airlangga hingga AHY Sowan ke Rais Aam PBNU...

Sejumlah baliho

Margono mengakui wacana pemasangan Airlangga dan Khofifah belum menjadi sikap resmi partai, termasuk di tingkat kabupaten dan kota.

Namun, adanya sejumlah baliho pasangan Airlangga dan Khofifah di Surabaya, ujarnya, merupakan indikasi kuatnya harapan masyarakat agar keduanya berpasangan di Pilpres 2024.

"Kita sekarang lihat perkembangannya dulu. Nanti jika diperlukan kita akan memberikan dukungan yang lebih nyata," tambah anggota DPRD Kabupaten Blitar itu.

Baca juga: Pemkot Blitar Ajukan 10.000 Liter Minyak Goreng ke Distributor untuk Operasi Pasar

Menurut Margono, sejumlah jabatan penting pernah dijalankan dengan baik oleh Khofifah.

Salah satunya jabatan sebagai Menteri Sosial. Kini, lanjutnya, Khofifah memimpin Jawa Timur dan sejauh ini tidak ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai kekurangan.

Selain itu, kata dia, Khofifah juga merupakan representasi kaum Nahdliyyin, sebutan untuk pengikut ormas Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU), dengan posisinya sebagai Ketua Umum Muslimat, sebuah organisasi sayap perempuan NU.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Khofifah Minta Satgas Pangan Usut Proses Distribusi di Jatim


 

Partai Golkar yang berhaluan ideologi nasionalis moderat, kata Margono, akan menjadi kombinasi yang tepat jika dipertemukan dengan NU, untuk Indonesia yang memiliki beragam agama, etnis, dan budaya.

"Kebetulan kami berada di Jawa Timur sehingga dapat merasakan langsung kinerja Ibu Gubernur. Kami sangat mendukung pemasangan Ibu Khofifah dengan Ketua Umum," tambahnya. 


Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani
Editor : Pythag Kurniati