Diduga Pelaku Tabrak Lari, Massa Ngamuk Rusak Innova di Medan

Minggu, 2 Januari 2022 | 09:01 WIB

warga merusak mobil yang diduga pelaku tabrak lariinstagram.com/medanku warga merusak mobil yang diduga pelaku tabrak lari


JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi main hakim sendiri di jalan raya masih kerap terjadi. Biasanya pelaku tabrak lari akan dikepung massa dan berujung pengeroyokan dan perusakan kendaraan.

Seperti video yang diunggah dalam akun Instagram @medanku. Dalam rekaman tersebut, terlihat satu unit mobil Toyota Innova menjadi amukan warga setelah diduga melakukan aksi tabrak lari di daerah Sukarame, Medan, Sabtu (1/1/2022).

Amuk warga tak hanya mengakibatkan kaca mobil pecah dan kerusakan lainnya, tetapi juga sempat membalik mobil.

“Massa membalikan mobil terduga pelaku tabrak lari. Menurut pengirim video diduga mobil Innova putih tersebut mengelak tabrak sepeda motor di daerah Sukarame, lalu tidak berhenti dan dalam pengejaran oleh masyarakat, menabrak lagi korban lainnya. Akhirnya berhasil diberhentikan di jalan Turi Teladan. Terduga pelaku babak belur diamuk masa dan telah diamankan petugas namun mobilnya dihancuri hingga kaca pecah dan terbalik dan ditinggalkan di jalan,” tulis unggahan tersebut.

Baca juga: Catat, Ini Tips Road Trip Bareng Anak Naik Mobil

Training Director Safety Defensive Consultant Sonny Susmana mengatakan, ketika pengemudi (pelaku tabrak lari) melarikan diri dari masalah artinya yang bersangkutan panik, hilang kesadaran bahkan arogan.

“Apabila hal itu dilakukan pasti menimbulkan masalah yang lebih besar, kemarahan masyarakat, kerusakan yang lebih parah, korban yang bertambah sampai dengan pasal yang berlapis,” ucap Sony belum lama ini kepada Kompas.com.

Saat berada dalam kondisi ini, pengemudi yang merugikan orang lain harus bertanggung jawab. Segera ambil tindakan meminta maaf dan menolong korban.

Menurut Sony, melarikan diri adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh pelaku untuk menghindari amuk massa akibat dari terjadinya sebuah kecelakaan.

“Melarikan diri ada dua, bisa ke pos polisi terdekat atau menghilang untuk melepaskan tanggung jawab. Itu semua harus disikapi dengan kepala dingin dan kesiapan mental untuk bertanggung jawab,” kata dia.

Baca juga: Saat Malam Tahun Baru 2022 Jumlah Kendaraan Masuk DKI via Tol Turun 23,8 Persen

Sementara itu, bagi warga sekitar, jika harus menghentikan pelaku yang melarikan diri, sebaiknya tidak dengan cara yang arogan. Sebaiknya lakukan pencegatan dengan cara yang aman agar tidak menimbulkan korban selanjutnya.

“Jangan kita melakukan kesalahan sama yang dilakukan pelaku, itu sama saja tidak bertanggung jawab. Ingat kita tidak tahu kejadian di awal, jadi semuanya harus dengan tindakan yang terukur,” ucapnya.

Jika pengemudi berhasil dihentikan untuk dimintai pertanggung jawaban, sebaiknya warga sekitar jangan terpancing emosi yang menyebabkan tindakan anarkis. Serahkan masalah tersebut kepada petugas yang berwenang untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.


Penulis : Aprida Mega Nanda
Editor : Azwar Ferdian