Khofifah Klaim Positivity Rate Covid-19 Jatim di Bawah 5 Persen, Hanya 4 Daerah yang Masih PPKM Level 4

Senin, 6 September 2021 | 21:38 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar ParawansaDOK. PEMPROV JATIM Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim positivity rate Covid-19 atau rasio orang positif dengan yang dites di wilayahnya di bawah 5 persen.

Angka tersebut, menurutnya, sudah di bawah standar pengendalian pandemi dari organisasi kesehatan dunia, WHO yakni sebesar 5 persen.

Berdasarkan data asesmen situasi Covid-19 di laman website Kementerian Kesehatan per 4 September 2021, positivity rate mingguan di Jatim tercatat 4,68 persen.

Baca juga: Daftar 4 Daerah di Jatim yang Masih PPKM Level 4

"Alhamdulillah, positivity rate di Jatim di bawah standar minimal WHO. Termasuk juga di bawah angka positivity rate mingguan nasional yang tercatat 6,97 persen," kata Khofifah dalam keterangan resminya, Senin (6/9/2021).

Capaian tersebut, menurutnya, terjadi karena masifnya testing dan tracing yang dilakukan. Pekan lalu, jumlah testing yang dilakukan 90.045 melampaui standar WHO yakni 40.000 per pekan.

Rasio tracing Covid-19, kata Khofifah, juga naik berkali lipat dari 1:17 menjadi 11:75 atau dari 11 kasus, ada 75 orang yang ditracing.

"Positivity rate yang rendah dan rasio tracing yang semakin tinggi saya minta terus dipertahankan, karena terbukti sangat efektif menurunkan jumlah penyebaran Covid-19 di Jatim," terangnya.

Baca juga: Khofifah Percepat Vaksinasi Pelajar Jelang Pembelajaran Tatap Muka di Jatim

Positivity rate yang rendah, kata dia, juga berdampak pada berkurangnya daerah asesmen level 4 di Jatim.

Jika pada awal Juli ada 34 daerah level 4, kini hanya tersisa empat daerah yakni Ponorogo, Magetan, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar.

Selain itu juga berdampak pada penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) menjadi 22,48 persen.

Tingkat kematian juga menurun dari 5,5/100.000 penduduk per pekan menjadi 2,11/100.000 penduduk. 


Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor : Priska Sari Pratiwi