Menkop: Kemitraan UMKM dan BUMN dalam Rantai Pasok Jadi Terobosan

Jumat, 3 September 2021 | 17:28 WIB

Menkop Teten dalam  acara NGETEM X Lokal Heroes UKM (Ngopi Bareng Teten Masduki Bersama Finalis UKM Award dan Pahlawan Digital 2020) yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/12/2020).  DOKUMENTASI HUMAS KEMENKOP UKM Menkop Teten dalam acara NGETEM X Lokal Heroes UKM (Ngopi Bareng Teten Masduki Bersama Finalis UKM Award dan Pahlawan Digital 2020) yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/12/2020).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik kerja sama antara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rantai pasok industri.

"Jadi kemitraan UMKM dan BUMN dalam rantai pasok, saya kira ini salah satu terobosan. Kalau enggak nanti UMKM hanya bikin krapak, kripik, krupuk terus," ujarnya dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemenkop UKM, dengan Kemenperin dan Kementerian BUMN yang ditayangkan secara virtual, Jumat (3/9/2021)

Teten menyebu rasio UMKM Indonesia dalam rantai pasok global itu masih rendah yaitu hanya 6,3 persen. Persentase itu jauh dibandingkan beberapa negara-negara di Asia Tenggara.

Baca juga: Cerita Pelaku UMKM soal Manfaat Penggunaan Aplikasi Keuangan Digital

"Malaysia yang sudah mencapai 46,2 persen. Thailand 29,6 persen, Vietnam 20,1 persen, Filipina 21,4 persen. Ini data dari WTO ya," kata dia.

Sementara itu jika dibandingkan dengan beberapa negara besar di Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, UMKM Indonesia jauh tertinggal.

Teten mengatakan, UMKM di negara-negara tersebut telah menciptakan produk-produk yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Hal itu membuat UMKM di China, Jepang, dan Korea Selatan bisa jadi bagian dari rantai pasok industri dan global.

"Ini artinya, UMKM perlu segera menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional dan industri global. Saya kira memulai dengan BUMN itu sudah sangat tepat," ujar Teten.

Baca juga: Asosiasi UMKM Tolak 4 Ketentuan dalam RUU KUP


Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana