Jadi Petugas Restibusi Pasar, Ini Kisah Rahman, Mantan Atlet Tinju Bone yang Tewas di Kolong Jembatan

Jumat, 30 Juli 2021 | 18:08 WIB

Jenazah seorang mantan atlet tinju yang ditemukan di kolong jembatan tengah menjalani proses identifikasi oleh aparat kepolisian Polres Bone, Sulawesi Selatan. Kamis, (29/7/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Jenazah seorang mantan atlet tinju yang ditemukan di kolong jembatan tengah menjalani proses identifikasi oleh aparat kepolisian Polres Bone, Sulawesi Selatan. Kamis, (29/7/2021).

KOMPAS.com - Abdul Rahman (55), warga Jalan Seram Bone ditemukan tewas di bawah kolong jembatan di Jalan Mangga, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Kamis (29/7/2021).

Rahman ternyata mantan atlet tinju Bone. Bahkan ia pernah mewakili Bone pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) pada tahun 1980-an.

Namun sejak tiga tahun terakhir, dia bekerja sebagai petugas retribusi di pasar.

Baca juga: Mantan Petinju Asal Bone Abdul Rahman Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan, Ini Kondisinya

Saat menjadi atlet, Rahman beberapa kali menerima medali emas dan mengharumkan nama Bone di cabang olahraga tinju.

"Banyak orang kenal beliau waktu masih muda," ujar Madi, keponakan Rahman pada Kamis (29/7/2021) dikutup dari Tribun Bone.

"Dulu saya saksikan sendiri medali emas yang dia dapat," tuturnya.

Selain itu, almarhum juga dikenal peduli dengan keluarganya.

Baca juga: Mantan Atlet Tinju Bone Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan, Polisi: Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

"Dia itu kalau ada uang langsung dikasih ke ponakannya, tidak hitung berapa jumlahnya," tutur Madi.

Selain dikenal petinju, almarhum juga dikenal preman semasa mudanya.

"Orang Bone jaman 80-an pasti kenal beliau," kata pria pengusaha ayam potong ini.

Almarhum Abdul Rahman tiga tahun belakangan ini bekerja di Pasar Sentral Watampone.

"Ia bekerja sebagai petugas retribusi di pasar," katanya.

Baca juga: Kapal Pengangkut Sembako dan Elpiji Terbakar di Pelabuhan Bajoe Bone, 2 ABK Kritis

Hal senada juga disampaikan kerabat korban Bachtiar Parenrengo. Ia mengatakan Rahman pernah menjadi pelatih tinju.

"Dulu memang dia atlet tinju yang sering wakili daerah jika ada pertandingan, dan cukup terkenal, bahkan pernah menjadi pelatih," kata Bachtiar.

Sakit komplikasi

Ilustrasi meninggalSHUTTERSTOCK Ilustrasi meninggal
Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ardy Yusuf mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga yang tengah melintas sekitar pukul 08.30 Wita.

Kondisi mayat terlihat tengkurap mengenakan kaus hitam dan celana hitam.

Jasad Rahman kemudian dibawa ke RS untuk otopsi.

"Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kami tidak menemukan tanda-tanda kemerasan pada jenazah korban," kata AKP Ardy Yusuf kepada wartawan, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Sejarah Awal Kerajaan Bone

Setelah diotpsi, jasad Rahman dimakamkan oleh pihak keluarga pada pukul 21.00 Wita.

Dari keterangan keluarga, Rahman diketahui mengalamai gangguan mental dan memiliki penyakik komplikasi yakni paru-paru serta jantung.

"Informasi dari pihak keluarga bahwa korban sedikit mengalami gangguan mental dan dua minggu lalu keluar dari rumah sakit karena penyakit paru-paru," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Abdul Haq | Editor : Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mayat Ditemukan di Kolong Jembatan Ternyata Atlet Tinju, Pernah Wakili Bone di Porda


Penulis :
Editor : Rachmawati