Cerita Tahanan di Polres Blitar Menjerit dan Rangkul Lengan Polisi Saat Disuntik Vaksin Covid-19

Jumat, 23 Juli 2021 | 15:33 WIB

Tahanan penghuni rutan Polres Blitar menjalani suntikan vaksinasi Covid-19, Jumat (23/7/2021)Dok. Polres Blitar Tahanan penghuni rutan Polres Blitar menjalani suntikan vaksinasi Covid-19, Jumat (23/7/2021)

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang tahanan tiba-tiba merangkul erat lengan anggota Polres Blitar yang menjaganya saat petugas medis hendak menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan kirinya.

Tahanan berinisial S itu bahkan memalingkan dan menenggelamkan wajahnya di bawah ketiak Kepala Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Kasat TAHTI) Iptu Musanep yang berada di sampingnya.

Petugas medis perempuan yang hendak menyuntikkan vaksin pun tak bisa menahan tawa, apalagi tahanan itu sempat berteriak-teriak karena takut.

Sejumlah anggota Polres Blitar yang berada di ruangan mulai tidak sabar dan sedikit membentak untuk meminta S, tersangka pelaku persetubuhan dengan anak di bawah umur itu, untuk tenang sejenak.

Ketika akhirnya S sedikit bisa menenangkan diri, petugas medis menekan ujung jarum suntik ke lengan pria yang penuh tato itu.

Baca juga: 70 Nakes di Blitar Terpapar Covid-19 dalam 2 Pekan, 1 Meninggal

S adalah salah satu dari 84 penghuni ruang tahanan Polres Blitar yang mendapatkan jatah vaksinasi di ruang satuan TAHTI Polres Blitar, Jumat (23/7/2021).

Di antara mereka, terdapat 20 tahanan titipan dari kejaksaan, pengadilan, dan badan narkotika nasional (BNN).

Perlindungan polisi dan tahanan

Sebanyak 84 tahanan Polres Blitar mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Mereka terdiri dari 80 tahanan laki-laki dan empat tahanan perempuan.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, polisi memberikan prioritas vaksinasi kepada tahanan.

"Karena para tahanan berada di lingkungan kantor kepolisian sehingga sama-sama mempunyai resiko tinggi penularan Covid-19," ujar Leo kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Leo, petugas kepolisian yang selama pandemi menjadi bagian dari garda depan penanganan menjadi sangat rentan terpapar Covid-19.


 

Pada saat yang sama, ujarnya, para tahanan sangat rentan tertular.

"Kalau sampai ada satu saja yang tertular maka sangat mudah menyebar ke tahanan lain dan kemudian juga ke petugas yang berjaga di tahanan. Rentan menjadi klaster penularan," jelas Leo.

Karena para tahanan adalah orang yang sedang menjalani proses hukum, jika tertular Covid-19 akan menyulitkan penanganan kasus mereka.

"Proses interogasi, misalnya, menjadi sulit dan memakan waktu. Jadi akan menghambat efektivitas pemberkasan dan seterusnya," ujarnya.

Leo mencontohkan kasus seorang tahanan judi sabung ayam yang tertangkap pada awal Juli. Proses pemberkasan kasus tersebut terhambat karena tersangka itu harus tinggal di rumah isolasi.

Baca juga: Curhat Direktur RSUD Lembata kepada Plh Bupati: Kita Kekurangan Nakes di Ruang Isolasi Covid-19...

Prioritas vaksinasi lansia

Sejauh ini, menurut Leo, vaksinasi yang dilakukan Polres Blitar telah mencakup 18.222 warga Kabupaten Blitar dari berbagai kelompok sasaran.

Leo mengatakan, Polres Blitar sedang memberikan prioritas vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia.

"Prioritas lansia kita berikan karena fakta bahwa di Kabupaten Blitar ini angka kematian Covid-19 sangat tinggi dan didominasi oleh lansia," ujarnya.

Untuk menekan tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Blitar, Polres Blitar melakukan vaksinasi keliling dengan sasaran utama para lansia.

Hingga Kamis (22/7/2021), capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar telah menjangkau 299.485 penduduk usia di atas 12 tahun.

Jumlah tersebut mencapai 31,1 persen dari target vaksinasi di Kabupaten Blitar.


Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani
Editor : Dheri Agriesta