Masuk Kota Mataram Kini Wajib Perlihatkan Sertifikat Vaksin

Jumat, 16 Juli 2021 | 10:07 WIB

Contoh sertifikat vaksin Covid-19. Berikut cara cetak sertifikat vaksin Covid online atau cara cetak sertifikat vaksin di Pedulilindungi.pedulilindungi.id Contoh sertifikat vaksin Covid-19. Berikut cara cetak sertifikat vaksin Covid online atau cara cetak sertifikat vaksin di Pedulilindungi.

MATARAM, KOMPAS.com -Pendatang yang akan masuk ke Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini wajib menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi Covid-19.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Artanto mengatakan, sertifikat vaksin Covid-19 harus diperlihatkan kepada petugas pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kalau yang tidak bisa tunjukkan surat vaksin, maka akan dites swab antigen," kata Artanto seperti dikutip dari Antara, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Viral, Video Anggota DPRD NTB Berdebat dengan Polisi karena Tak Bisa Tunjukkan Kartu Vaksin

Namun, apabila warga menolak untuk dites swab antigen, maka petugas tidak akan mengizinkan masuk ke Kota Mataram.

"Untuk mengantisipasi penyebaran virus, petugas akan menyarankan kepada yang bersangkutan putar balik kendaraannya," ujar Artanto.

Terkait pengendara mobil yang berdebat dengan petugas di pos penyekatan di Jalan Ahmad Yani, dekat dengan eks gedung pusat perbelanjaan Lombok City Center (LCC), Artanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.

Baca juga: Kesal Upacara Adat Dibubarkan Saat PPKM Darurat, Warga Merusak Bangunan Desa

Dalam video berdurasi sekitar 3 menit tersebut, pendatang yang menggunakan mobil warna hitam itu belakangan diketahui sebagai anggota DPRD NTB, yakni Najamudin Mustofa.

Diduga Najamudin tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19.

Ia pun meminta kepada petugas untuk segera divaksin.

Namun, dalam video itu petugas terlihat kebingungan karena tidak tersedia fasilitas vaksinasi di pos penyekatan.

Petugas kemudian menyarankan untuk dilakukan tes cepat antigen.

Najamudin bersama sopirnya terlihat bersedia.

Namun, perdebatan yang semakin hebat terjadi.

Hal itu mengakibatkan petugas kewalahan, hingga akhirnya mempersilakan Najamudin melanjutkan perjalanannya ke Kota Mataram.


Penulis :
Editor : Abba Gabrillin