RS Khusus Covid-19 di Bukittinggi Penuh, Oksigen Mulai Langka, Satgas Mulai Kewalahan

Rabu, 14 Juli 2021 | 20:12 WIB

Ilustrasi rumah sakit.(healthcareitnews.com)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi rumah sakit.(healthcareitnews.com)

PADANG, KOMPAS.com - Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bukittinggi, Sumatera Barat mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus di daerah tersebut.

Rumah sakit yang menerima pasien Covid-19 sudah penuh. Kini Satgas Covid-19 Bukittinggi masih menunggu wacana SMP 5 Bukittinggi dijadikan rumah sakit Covid-19.

"Ada empat rumah sakit di Bukittinggi yang menampung pasien Covid-19 yaitu RS Ahmad Muchtar, RSUD dan RS Tentara, RS Otak, Semuanya sudah penuh," kata Tim Ahli Klinis Satgas Covid-19 Bukittinggi, dr Deddy Herman, Sp.P yang dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2021).

Baca juga: Sumbar Minta Kejelasan Aturan Anggaran PPKM Darurat, Tak Ingin Ada Kepala Daerah Terjerat Hukum gara-gara Penyekatan

Deddy mengatakan saat ini pihaknya berharap pemerintah Bukittinggi secepatnya menyiapkan tempat cadangan untuk perawatan pasien Covid-19 agar tidak terjadi pasien tidak tertolong atau tidak mendapatkan tempat rawatan.

"Memang ada wacana dijadikan SMP 5 sebagai rumah sakit Covid-19, tapi itu semua butuh persiapan alat-alat, SDM, oksigen dan lainnya," kata Deddy.

Baca juga: Pemprov Sumbar Bantah Solok dan Bukittinggi Masuk Zona Merah, Ini Klarifikasinya

Saat ini, kata Deddy, di Bukittinggi juga mulai kekurangan oksigen dan butuh stok sebagai langkah antisipasi.

"Sudah mulai langka di Bukittinggi. Ini harus diantisipasi dengan membuat sendiri. Bisa dibuat pemerintah," kata Deddy.

Saat ini Bukittinggi masuk dalam level 4 situasi darurat Covid-19 dan melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, 12-20 Juli 2021.

Hingga Minggu (11/7/2021) tercatat total positif 2.564, meninggal 52 orang, sembuh 2087 dan sisanya masih aktif.


Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra
Editor : Aprillia Ika