Polisi dan Pemilik Angkringan Adu Mulut Saat PPKM, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19 Lampung

Senin, 12 Juli 2021 | 16:33 WIB

Viral di media sosial video seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19.Tangkapan layar Instagram Viral di media sosial video seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19.

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik angkringan di Bandar Lampung mengamuk dan adu mulut dengan petugas Satgas Covid-19 saat penertiban jam operasional PPKM Darurat viral di media sosial.

Diketahui itu, peristiwa itu terjadi Jalan Imam Bonjol, Bandar Lampung, Sabtu (10/7/2021) malam.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak terlihat seorang pria yang diduga sebagai pemilik angkringan berdebat dengan petugas Satgas Covid-19 dari kepolisian terkait penutupan usahanya karena sudah melewati jam operasional.

Baca juga: Adu Mulut dan Saling Bentak dengan Polisi, Pemilik Angkringan: Bapak Masih Gajian, Saya Cari Makan!

Dalam video itu, kata pria tersebut, ia berjualan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan anaknya.

"Bapak jangan... pakai seragam jadi nindas-nindas rakyat. Saya di sini cari makan Pak, bayar anak buah, bayar anak sekolah," kata pria tersebut.

Tak hanya itu, pria tersebut juga menyinggung sikap arogansi petugas yang membentak saat menertibkan dirinya.

"Jangan bilang saya aparat, saya aparat, bapak masih gajian, Pak," kata pria itu.

Baca juga: Usai Aniaya Driver Ojol hingga Tak Sadarkan Diri, Pelaku lalu Bakar Jasad Korban Pakai Daun Kering


Terkait dengan video itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki (Rizki) mengatakan, peristiwa itu terjadi karena ada kesalapahaman antara pedagang dan satgas.

"Ada kesalapahaman, tapi masalahnya sudah clear saat itu juga. Masing-masing sudah meminta maaf dan berdamai," kata Rizki saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Polisi Buru Terduga Provokator yang Sebar Video Kericuhan PPKM Darurat Surabaya di Media Sosial

Kata Rizki, selama ini pihaknya selalu mengedepankan cara persuasif dan dialog saat menyosialisasikan peraturan terkait penerapan PPKM.

"Warga Bandar Lampung ini biasanya kooperatif. Kemarin ada miskomunikasi saja. Intinya kalau tertib pasti aman, jika tidak berkerumun dan tidak melewati batas jam operasional pasti tidak ditertibkan," ujarnya.

Ia pun meminta masyarakat dapat bekerja sama dengan mematuhi ketetapan penerapan PPKM Darurat yang mulai diberlakukan hari ini.

"Jika patuh dan bisa bekerja sama, Insya Allah bisa kembali ke zona aman," ungkapnya.

Baca juga: Antisipasi Pungli, TNI dan Polisi Bakal Awasi Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba)


Penulis :
Editor : Candra Setia Budi