Rentetan Kontak Senjata Aparat Keamanan dengan KKB, Selasa di Nduga, Kamis di Ilaga

Kamis, 8 Juli 2021 | 20:17 WIB

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

KOMPAS.com - Kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali terdengar di Papua.

Dalam tiga hari, dua kali kontak tembak terjadi.

Pada Selasa (6/7/2021), personel TNI terlibat kontak senjata dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Peristiwa ini berlangsung di Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, sekitar pukul 11.40 WIT.

Dua hari setelahnya, atau Kamis (8/7/2021), KKB melepaskan tembakan ke acara bakar batu di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Tembakan tersebut kemudian dibalas oleh aparat keamanan yang berjaga di acara itu.

Baca juga: Kontak Senjata TNI dan KKB Egianus Kogoya di Nduga, 3 Prajurit Terluka

3 prajurit TNI terluka

Akibat baku tembak di Nduga, tiga prajurit TNI dari Satgas 310/KK mengalami luka.

"Betul. Saat ini ketiga prajurit yang luka sudah dievakuasi ke Timika dan dirawat di RS setempat dengan kondisi luka yang minor dan dalam keadaan baik," tutur Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono, Rabu (7/7/2021).

Tiga personel yang terluka tersebut, yaitu Praka Sigit (luka tembak di pinggang), Pratu Masmur (luka terserempet peluru di bagian kepala), dan Prada Rudi (luka di bagian bibir atas terkena rekoset).

Yogo menjelaskan, kontak senjata bermula saat personel 310/KK hendak melakukan pendorongan logistik menggunakan helikopter.

Ketika berada di Kampung Yal, KKB menembaki personel TNI, hingga akhirnya terjadilah kontak senjata.

Baca juga: Kontak Senjata di Ilaga, KKB Lepaskan Tembakan ke Arah Masyarakat yang Gelar Prosesi Bakar Batu


 

Kontak senjata di acara bakar batu

Warga bersama-sama mengangkat batu untuk mengambil makanan yang dimasak dengan bakar batu di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/9/2016). Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut tamu, atau acara perdamaian setelah perang antar suku.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga bersama-sama mengangkat batu untuk mengambil makanan yang dimasak dengan bakar batu di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/9/2016). Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut tamu, atau acara perdamaian setelah perang antar suku.

Kontak senjata di Distrik Ilaga berlangsung saat tradisi bakar batu.

Kegiatan tersebut diadakan sebagai bentuk syukur atas situasi keamanan yang mulai kondusif di wilayah setempat.

Bupati Puncak Willem Wandik bersama Forkompinda Kabupaten Puncak turut menghadiri acara itu.

Anggota KKB melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang berkumpul dalam prosesi bakar batu.

Baca juga: 4 Jam Diperiksa Polisi, Ini Pengakuan Ibu yang Bikin Video Tak Takut Corona dan Sebut Pemerintah Zalim

"Ya benar (ada kontak senjata) tapi tidak ada korban," beber Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, Kamis (8/7/2021).

Iwan mengatakan, tembakan KKB langsung dibalas oleh aparat keamanan yang berada di lokasi.

Kelompok itu kabur saat aparat keamanan memuntahkan tembakan balasan.

Baca juga: Warganya Dilarang Miliki Barang Modern, Petugas Adat Baduy Bakar 4 Sepeda Motor

Mengenai kelompok siapakah yang melakukan tembakan, Iwan belum bisa memastikan.

"Kemungkinan yang menganggu adalah kelompok Lekagak Telenggen atau kelompok Teri Mayu yang berada di sekitar muara," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Dheri Agriesta)

 


Penulis :
Editor : Reza Kurnia Darmawan