Karimun Zona Oranye, Pembelajaran Tatap Muka Dipertimbangkan Kembali

Jumat, 25 Juni 2021 | 16:12 WIB

Ilustrasi sekolah tatap muka. KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi sekolah tatap muka.

BATAM, KOMPAS.com – Tim Gugus Percepatan Covid-19 Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Karimun, sebelum bisa mengeluarkan izin pembelajaran tatap muka.

Saat ini, Kabupaten Karimun masih berada di zona oranye dengan jumlah kasus positif aktif sebanyak 202 kasus. 

Perkembangan kasus Covid-19 di Karimun masih tergolong tinggi, bahkan beberapa waktu lalu sempat menyentuh angka 400 kasus positif aktif.

Baca juga: Enam Bulan Terakhir 165 Kasus Ditemukan, Karimun Rawan DBD

Ketua Tim Gugus Percepatan Covid-19 Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, Tim Gugus belum dapat memastikan pada Juli 2021 mendatang sekolah tatap muka dapat terlaksana.

Hal tersebut, mengingat kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah Karimun yang masih tinggi.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 24 Juni 2021

"Belum dapat kami pastikan, apakah bulan Juli ini bisa tatap muka atau luring. Status masih zona oranye, di mana beberapa kecamatan masih zona merah," kata Rachmadi melalui telepon, Jumat (25/6/2021).

Sekolah- sekolah di Karimun untuk dapat melakukan pembelajaran tatap muka harus mematuhi beberapa mekanisme sesuai dengan protokol kesehatan.

Menurut Rachmadi, penerapan itu bertujuan untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Kalau diterapkan dengan sistem dan mekanisme yang ketat, bisa dilakukan. Karena kita tidak ingin adanya klaster sekolah nantinya," terang Rachmadi.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengintruksikan, sekolah- sekolah di Indonesia untuk memulai pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka untuk dimulai, mengingat selama masa pandemi, sekolah- sekolah harus ditutup dan pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring.

Di Kabupaten Karimun, sistem sekolah mengalami buka tutup beberapa kali, akibat terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.


Penulis : Kontributor Batam, Hadi Maulana
Editor : I Kadek Wira Aditya