ASN Positif Covid-19 di Salatiga Capai 106 Orang, Ini Kata Wali Kota

Selasa, 22 Juni 2021 | 06:00 WIB

Wali Kota Salatiga YuliyantoKOMPAS.com/Ist Wali Kota Salatiga Yuliyanto

KOMPAS.com - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di Salatiga terpapar Covid-19.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyebut, kasus positif terus bertambah. Hal ini membuat kondisi di Salatiga sudah mengkhawatirkan.

"Laporan hari ini ada 106 ASN yang positif. Mereka berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah," jelasnya saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

Namun demikian, pihaknya masih belum menutup kantor di lingkungan Pemerintahan Kota Salatiga.

Baca juga: Per 21 Juni Zona Merah di Jateng Jadi 13 Daerah, Ini Langkah Ganjar

"Kantor pelayanan apalagi yang berhubungan dengan pelayanan publik tetap dibuka. Kita menerapkan work from home (WFH) sesuai dengan kuota yang diatur," jelasnya.

Selain itu, Yuliyanto mengatakan, meski ada penambahan pasien Covid-19, Rumah Singgah Sehat untuk isolasi masih mencukupi.

"Untuk ruang isolasi masih cukup. Termasuk stok obat, vitamin, dan oksigen sampai hari ini tidak masalah, aman," ucapnya.

Data kasus

Ilustrasi virus corona, penularan Covid-19 di transportasi umumShutterstock Ilustrasi virus corona, penularan Covid-19 di transportasi umum
Berdasar data Dinas Kesehatan Kota Salatiga, total pasien yang menjalani perawatan dan isolasi sebanyak 867 pasien.

Secara kumulatif terdapat 5.329 ksus dengan rincian 4.334 pasien dinyatakan sembuh dan 128 meninggal dunia.

Baca juga: 106 ASN di Salatiga Positif Covid-19, Kantor Pemerintah Belum Ditutup

Lalu, ASN yang dinyatakan positif tersebut berasal dari Rumah Sakit Ario Wirawan (RSPAW) 22 orang, Kecamatan Argomulyo (1), Dishub (1), DLH (1), Diskominfo (18), Bagian Umum (4), RSUD Salatiga 31 orang dan 21 di antaranya tenaga kesehatan.

Selanjutnya, DP3A (6), BPKPD (2), Disdag (2), DKK (1), Puskesmas Sidorejo Lor (3), Puskesmas Sidorejo Kidul (1), Puskesmas Kalicacing (1), Puskesmas Cebongan (1).

Kemudian Puskesmas Tegalrejo (8), Klinik Paru (1), dan Instalasi Farmasi (2).

(Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)


Penulis :
Editor : Michael Hangga Wismabrata