Tak Diundang PDI-P, Ganjar Pranowo Dinilai Diuntungkan karena Dapat Simpati

Senin, 24 Mei 2021 | 14:41 WIB

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta program vaksinasi Jateng dipercepat.Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta program vaksinasi Jateng dipercepat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Direkur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai, tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara penguatan soliditas kader PDI Perjuangan di Kantor DPD PDI-P Jateng, Sabtu (22/5/2021), justru bisa menjadi bumerang bagi partai berlambang banteng itu.

Alih-alih menjegal Ganjar dari bursa pencalonan Pilpres 2024, manuver PDI-P itu justru berpotensi memberi keuntungan baginya.

Sebab, besar kemungkinan publik akan bersimpati pada Gubernur Jateng itu.

"Ini akan berdampak positif bagi Ganjar karena dianggap sebagai pihak yang terzalimi," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Pengamat Nilai Ada Persaingan Ganjar dan Puan di PDI-P Terkait Pilpres 2024

Ujang meyakini bahwa langkah PDI-P itu ditempuh lantaran adanya persaingan antara Ganjar dengan Ketua DPP PDI-P yang juga putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dalam hal pencalonan Pilpres.

Menurut Ujang, PDI-P sengaja menjegal Ganjar yang elektabilitasnya mengungguli Puan.

Sebagai putri mahkota partai, Puan digadang-gadang untuk dicalonkan PDI-P di Pilpres mendatang.

Dengan adanya peta politik tersebut, strategi pencitraan Puan mulai dibangun. Ganjar yang dianggap sebagai ganjalan dinilai perlu "dijegal" tak peduli besaran elektabilitasnya.

"Itu manuver penjegalan terhadap Ganjar. Dalam dalam politik itu biasa. Ganjar dianggap lebih baik dari Puan, lebih bagus dalam soal elektabilitas pencapresan, makanya Ganjar perlu dijegal," kata Ujang.

"Siapa pun yang lebih maju dan lebih bagus elektabilitasnya pasti akan dikunci dan dikerjai. Dan ini yang sedang terjadi pada Ganjar, dan Ganjar paham soal itu," tuturnya.

Baca juga: Pengamat: Ini Realitas Politik yang Harus Dihadapi Ganjar Pranowo


Tak hanya berdampak positif bagi Ganjar, manuver PDI-P tersebut juga dinilai dapat berakibat negatif bagi Puan.

Ketua DPR RI itu bisa dianggap bekerja sama dengan partai untuk menjegal Ganjar, sehingga citranya menjadi buruk.

"Bisa berdampak negatif bagi Puan, karena dianggap bersekongkol menghajar Ganjar," kata Ujang.

"Namun PDI-P pasti punya cara untuk memulihkan gaya politiknya tersebut," ucapnya.

Baca juga: Membandingkan Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dari Berbagai Lembaga Survei


Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menyebut bahwa partainya sengaja tak mengundang Ganjar dalam acara penguatan soliditas kader PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Bambang yang juga sekaligus Ketua DPD PDI-P Jateng ini mengatakan semua kepala daerah di Jateng dari PDI-P diundang, kecuali Gubernur. Ia menilai Ganjar terlalu berambisi maju dalam Pilpres.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar jangan sok pintar)," kata Bambang kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.

Menurut dia, DPD PDI-P sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan Presiden tidak baik.


Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Bayu Galih