Survei ARSC Capres 2024: Elektabilitas Anies 17,01 Persen, Prabowo 14,31 Persen, Ganjar 11,25 Persen

Sabtu, 22 Mei 2021 | 13:40 WIB

Ilustrasi pilpres, pemiluKompas Cetak Ilustrasi pilpres, pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis survei nasional mengenai elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk bursa calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan, tanpa disodorkan nama, responden ditanya siapa tokoh pilihannya sebagai capres selanjutnya.

Hasilnya, klaim SRSC, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling banyak disebut responden.

"Kemudian Prabowo Subianto," kata Bagus dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Survei ARSC: 69,5 Persen Responden Tidak Setuju Masa Jabatan Presiden Diubah Bisa 3 Periode

Berikut hasil survei top of mind:

1. Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan 17,01 persen

2. Ketum Gerindra dan Menhan Prabowo Subianto 14,31 persen

3. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,25 persen

4. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,87 persen

5. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,86 persen

6. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,55 persen

7. Menteri Sosial Tri Rismaharini 3,97 persen

8. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 3,83 persen

9. Ketua DPR Puan Maharani 2,48 persen

10. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,66 persen

Baca juga: Survei Para Ketum Parpol sebagai Capres Versi ARSC: Prabowo 37,92 Persen, Megawati 10,78 Persen

11. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir 0,41 persen

12. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj 0,41 persen

13. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian 0,33 persen

14. Wakil Presiden Ma'ruf Amin 0,33 persen

15. Ketua MPR Bambang Soesatyo 0,33 persen responden

16. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar 0,25 persen

Bagus menjelaskan, survei ini juga meminta responden untuk mengungkapkan alasan memilih kandidat capres tersebut.

Sebanyak 15,25 persen responden beralasan kinerja kandidat tersebut sudah terbukti.

"Kemudian disusul 13,70 persen adalah mereka yang berpengalaman. Dan kemudian mereka yang bersih dan jujur ada 10,58 persen, dan 8,76 persen memilih karena ketegasannya," ungkap Bagus.

"Selain itu ada juga seperti karena programnya bagus, bertanggung jawab, cerdas, visioner, bijaksana, berwibawa, nasionalis, komitmen, dan populer juga menjadi alasan responden untuk memilih kandidat itu," tambah dia.

Kendati demikian, hasil survei juga menyatakan bahwa sebanyak 60,66 persen responden mengaku bahwa pilihannya masih dapat berubah.

Kemudian, sebanyak 31,82 persen responden menjawab kandidat tidak akan berubah. Lalu, 5,95 persen menyatakan tidak tahu dan 1,57 persen tidak menjawab.

Adapun survei itu dilakukan kepada 1.200 reponden dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia.

Metode survei yang dilakukan adalah multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.


Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Sandro Gatra