Tertinggi di Jatim, Khofifah Minta Bupati Jember Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Selasa, 2 Maret 2021 | 12:41 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti kegiatan serah terima jabatan bupati di DPRD Jember Selasa (2/3/2021)BAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti kegiatan serah terima jabatan bupati di DPRD Jember Selasa (2/3/2021)

JEMBER, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta bupati Jember untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Sebab, kata Khofifah, Jember merupakan kabupaten tertinggi AKI dan AKB di Jawa Timur.

“Pesan Presiden, untuk melihat kualitas SDM dan daya saing adalah AKI, AKB dan stunting,” kata Khofifah, usai acara serah terima jabatan bupati Jember dengan Plh bupati Jember, di DPRD Jember, Selasa (2/3/2021).

Untuk itu, dia meminta bupati Jember Hendy Siswanto mencari solusi menekan AKI dan AKB tersebut.

Baca juga: Mantan Bupati Jember Faida Diperiksa Kejari soal Laporan Penyalahgunaan APBD

“Mohon dicari betul intervensinya, apa yang bisa kita sinergikan,”terang dia.

Dia mencontohkan, cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan pentahelix seperti yang dilakukan di Surabaya.

Yakni dengan melibatkan pemerintah, kampus, media, sektor swasta dan masyarakat.

“Kalau di surabaya, mahasiswa FK Unair diminta jadi relawan, mudahan di sini FK Unej bisa jadi relawan untuk edukasi,” papar dia.

Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya peran PKK dan Posyandu untuk menurunkan AKI AKB.


 Sebab, kegiatan PKK tidak ringan, namun bisa berkeliling ke desa untuk memberikan edukasi. 

“Ketua PKK bisa lebih sibuk dari bupatinya, keliling terus tak berhenti,” ujar dia.  

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menambahkan pihaknya akan menjadikan masalah AKI, AKB dan stunting sebagai prioritas.

Sebab, angka kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi akan membuat Jember semakin tertinggal.

Baca juga: Bupati Jember Hendy Siswanto: Target Kami, Maret APBD 2021 Rampung

“Langkah ke depan, kami akan memperkuat ibu PKK, posyandu,” kata dia.

Selain itu, bupati bersama OPD akan bergerak cepat untuk menurunkan AKI, AKB dan stunting.

Yakni dengan cara membuat program yang bisa disinergikan dengan OPD terkait. Seperti Dinkes dan BKKBN.


Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi
Editor : Robertus Belarminus