Menteri Ehdy: Pandemi, Kesempatan Indonesia Rebut Pasar Udang Vaname Dunia

Senin, 20 Juli 2020 | 09:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meninjau penyortiran udang di tambak yang berada di Kuala Penet, Lampung Timur, Minggu (19/7/2020). Edhy menyatakan, tambak budidaya udang harus tetap menjaga kelestarian hutan mangrove.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meninjau penyortiran udang di tambak yang berada di Kuala Penet, Lampung Timur, Minggu (19/7/2020). Edhy menyatakan, tambak budidaya udang harus tetap menjaga kelestarian hutan mangrove.

LAMPUNG, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, pandemi corona bisa menjadi peluang Pemerintah Indonesia merebut pasar udang internasional karena sejumlah negara pesaing penghasil udang vaname terbesar dunia seperti India tengah lockdown alias isolasi total.

"Udang diminati dunia, apalagi potensi negara-negara saingan kita penghasil udang vaname seperti India sedang lockdown. Ini potensi kita merebut pasar dunia," ujar Menteri Edhy Prabowo di Lampung Timur, Provinsi Lampung, Minggu (19/7/2020) usai meninjau dan panen udang vaname.

Edhy menyebutkan, kendati udang vaname bukan spesies asli Indonesia tapi sangat populer dan digemari masyarakat Indonesia bahkan dunia, produktivitas udang ini pun cukup tinggi.

Baca juga: Perusahaannya Dapat Jatah Ekspor Benih Lobster, Hashim Djojohadikusumo Buka Suara

Karena itu, pihaknya ingin meningkatkan produksinya dengan mengajak pembudidaya melakukan intensifikasi dalam pengelolaannya.

Menurut Politisi Partai Gerinda ini, dari hasil tinjauannya itu, tambak udang luas satu hektar yang dikelola secara intensif produksinya bisa mendekati 20 ton.

Sementara tambak udang luas satu hektare yang dikelola dengan cara biasa produksinya hanya 1 ton.

"Ini (intensifikasi) yang akan kita ajak," ujarnya.

Baca juga: Lahan Hutan Lindung di Babel yang Rusak Bakal Diubah Jadi Tambak Udang


Penulis :
Editor : Erlangga Djumena