UI Kembangkan Instrumen Ultraviolet, Bantu Tenaga Medis Atasi Covid-19

Jumat, 27 Maret 2020 | 14:41 WIB

Ilustrasi virus corona (COVID-19).Kemenkes Ilustrasi virus corona (COVID-19).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan instrumen untuk membantu tenaga medis dalam mengatasi penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Instrumen tersebut berupa prototipe alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri melalui sinar ultraviolet (UV).

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Abdul Haris mengatakan, alat yang tengah dikembangkan tersebut berupa alat yang dipegang tangan (hand held) dan yang ditempel di dinding (room sterilizer).

Baca juga: Ketua Dewan Guru Besar FKUI Sarankan Pemerintah Lockdown Daerah Terjangkit Covid-19

Kedua alat tersebut, kata dia, dirancang khusus untuk keperluan medis oleh tim peneliti UI dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI) dengan menggandeng beberapa fakultas lainnya.

"Kedua alat ini akan sangat membantu rumah sakit yang saat ini kewalahan mendapatkan alat bantu disinfektan akibat kelangkaan maupun karena melambungnya harga disinfektan cair di tengah wabah Covid-19," kata Abdul dikutip dari siaran pers UI, Jumat (27/3/2020).

Adapun pengembangan prototipe instrumen tersebut merujuk pada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya.

Penelitian-penelitian tersebut membuktikan, sinar UV C dengan panjang gelombang 254 nm dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri.

"Sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio," kata Haris.

Baca juga: Dewan Guru Besar FKUI: Fasilitas Kesehatan Indonesia Belum Siap Tangani Covid-19

Meski belum diproduksi secara massal, akan tetapi uji coba prototipe kedua alat tersebut akan digunakan untuk keperluan disinfektan alat-alat medis dan ruangan pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien Covid-19.

Kedua prototipe tersebut juga dirancang untuk dimanfaatkan secara aman oleh institusi kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Dalam penggunaannya, alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kacamata pelindung harus dipakai bersamaan.

"Penanganan wabah Covid-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa. Kami berupaya mengerahkan tim Ahli dan Peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan instrumen yang bisa membantu tenaga kesehatan kita," kata dia.

Ke depan, pihaknya berharap seluruh pihak dapat membantu untuk memproduksi alat tersebut secara massal agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jadi Lab Pemeriksa Covid-19


Penulis : Deti Mega Purnamasari
Editor : Bayu Galih