Masukan Bagi Pemula yang Hendak Beli Vespa Dua Tak

Rabu, 4 Maret 2020 | 09:22 WIB

Ilustrasi Vespa PX-150Istimewa Ilustrasi Vespa PX-150

BOGOR, KOMPAS.com – Vespa dua tak kembali dicari oleh pecinta kendaraan roda dua. Harga jual skuter ini, meski sudah berstatus motor bekas, kembali tinggi.

Tipe Vespa tahun 1970 ke bawah, seperti Super atau Sprint, harganya mulai Rp 10 jutaan, masih berstatus "bahan". Artinya, butuh merogoh kocek tambahan untuk biaya rekondisi, perbaikan, sampai modifikasi.

Kalau ada yang menjual dalam kondisi rapi, bisa mencapai Rp 20 jutaan bahkan lebih.

Bagi yang baru mau mulai bermain Vespa dua tak, bisa membeli model yang lebih muda seperti Exclusive, Excel, atau PX. Selain lebih murah, perawatannya pun tergolong lebih mudah dibanding model yang lebih tua.

Salah satu tips ketika mencari Vespa dua tak yaitu pilih yang tempat kaki atau dek yang tidak keropos atau berkarat. Cara mengeceknya pun cukup mudah.

Baca juga: Mana yang Motor Bekasnya Gampang Dijual, CBR250RR, R25 atau Ninja 250?

Beberapa jenis VespaKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Beberapa jenis Vespa

Mawi, pemilik dari bengkel vespa, Sar Motor di Bogor, mengatakan, mengecek kondisi dek bisa dilihat dibalik karpet karetnya.

“Diangkat dulu karpetnya, biasanya ada di bagian belakang tempat kaki penumpang. Pada bagian itu lebih sering terkena air, jadi rawan kropos dan berkarat,” ucap Mawi kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Jika dek tidak keropos, Vespa tidak perlu melakukan perbaikan lagi dan siap digunakan untuk sehari-hari. Sedangkan kalau ada keropos, bisa diperbaiki dengan mengelas pelat baru dan harus dicat ulang agar rapi.

Baca juga: Skutik Bongsor Bekas, NMAX atau PCX yang Cepat Laku?

Endar, anak dari Mawi yang juga mekanik di bengkel Sar Motor, menyarankan untuk pemula, lebih baik cari Vespa yang sudah rapi dan siap jalan. Walaupun lebih mahal sedikit dari motor bahan, akan lebih mahal lagi jika membangun Vespa dari awal.

“Bagi pemula, cari saja yang sudah jadi. Kalau beli yang masih bahan, bisa lebih banyak lagi pengeluaran untuk perbaikinya,” ucap Endar kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).


Penulis : Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Agung Kurniawan